TUBAN, Tugujatim.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyerukan kepada masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi potensi dampak dari fenomena La Niña yang diperkirakan akan berlangsung beberapa bulan ke depan.
Fenomena La Niña merupakan kebalikan dari El Niño yang dapat mengakibatkan perubahan iklim ekstrem termasuk peningkatan curah hujan yang signifikan. Artinya, fenomena ini akan memengaruhi kondisi suhu laut dan cuaca di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Kepala BMKG Dr Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual pada Jumat (15/03/2024) mengatakan, fenomena La Nina diperkirakan muncul mulai Juli 2024. Dwikorita mengatakan, La Nina berpotensi menjadi lemah setelah triwulan ketiga yaitu Juli, Agustus, dan September 2024. Sedangkan untuk El Nino diprediksi akan segera menuju netral pada periode Mei, Juni, dan Juli 2024.
“Potensi bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang dapat terjadi akibat La Nina,” kata Dwikorita.
Sementara itu, Kepala Stasiun Metereologi BMKG kelas III Tuban Zem Padama Irianto menyampaikan, terkait fenomena yang diprediksi akan terjadi itu tentunya akan berdampak wilayah Tuban.
Pria kelahiran tanah Papua ini menuturkan, kejadian ini sama seperti kejadian La Nina pada 2021-2023, pada musim kemarau cuaca yang terjadi malah dominan hujan atau istilahnya kemarau basah.
“Untuk itu, kami mengimbau kepada masyarakat untuk mempersiapkan diri terhadap potensi hujan yang sering terjadi,” terangnya.
Selain itu, pengaruh La Nina terhadap tinggi gelombang laut secara langsung bisa dikatakan tidak ada atau tidak signifikan tetapi terhadap kondisi cuaca di laut pasti ada. Saat La Nina, dia mengatakan, sudah pasti akan banyak terjadi hujan. Tentu kejadian hujan di laut juga akan banyak terjadi.
Saat pembentukan awan-awan hujan (awan konvektif) di atas perairan (laut) cukup tinggi dan menghasilkan awan Cumulunimbus (Cb). Ini yang perlu diwaspadai karena biasanya sebelum hujan, kalau muncul awan Cumulunimbus (Cb) pasti akan menimbulkan gusty (angin kencang) yang dapat menimbulkan gelombang tinggi di sekitar perairan tersebut dan sifatnya lokal.
“BMKG juga terus memantau terhadap perkembangan La Niña dan menyediakan informasi terkini serta peringatan dini kepada masyarakat melalui berbagai saluran komunikasi yang tersedia,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati