SURABAYA, Tugujatim.id – Festival tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, yakni Festival Rujak Uleg masuk dalam jajaran 110 agenda Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
Pada Sabtu, 6 Mei 2023, Pemkot Surabaya menyelenggarakan Festival Rujak Uleg untuk memperingati Hari Jadi ke-730 Kota Surabaya. Tahun ini, Festival Rujak Uleg masuk dalam Karisma Event Nusantara.
KEN merupakan 110 event yang masuk dalam agenda Kemenparekraf. KEN 2023 adalah program strategis dari Kemenparekraf dengan mengedapkan kolaborasi seluruh provinsi di Indonesia untuk mendorong pemulihan ekonomi dengan menghadirkan event-event daerah yang berkualitas.
“Kami mengucapkan selamat atas terpilihnya Festival Rujak Uleg 2023 sebagai salah satu event yang telah terkurasi dan menjadi bagian Karisma Event Nusantara 2023,” kata Staff Ahli Menteri Manajemen Krisis Kemenparekraf, Fajar Utomo, pada Sabtu (6/5/2023) malam.
Melalui perwakilannya, Kemenparekraf turut mengapresiasi jajaran Pemkot Surabaya atas terselenggaranya Festival Rujak Uleg 2023.
“Kota Surabaya kaya akan potensi baik berupa keindahan alam, sejarah, maupun ragam budaya dan khas, sehingga perlu dikembangkan dan terus didorong melalui promosinya, salah satunya festival kuliner rujak uleg karena masuk dalam warisan tak benda dari UNESCO,” ucapnya.
Fajar menuturkan bahwa tidak hanya Surabaya, kota-kota lain di Jawa Timur juga memiliki kekayaan alam dan kebudayaan yang beragam yang masuk dalam jajaran KEN 2023. Seperti Jember Fashion Carnaval, Festival Reog Ponorogo, Festival Rontek Pacitan, dan sebagainya.
“Saya lihat sangat banyak event-event di Jawa Timur yang masuk dalam KEN ini. Jadi Jawa Timur potensinya sangat luar biasa, apalagi Pacitan, Jember, dan sebagainya,” paparnya.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi optimistis dapat mempertahankan Festival Rujek Uleg agar tetap terpilih pada KEN setiap tahunnya. “Iya kita pertahankan masuk juga, termasuk yang dikurasi gimana pintu masuk keluar dan acaranya seperti apa,” ujarnya.
Menurut Eri, rujak uleg menjadi simbol kerukunan dan keberagaman masyarakat Surabaya. Terdiri dari berbagai macam sayuran dan buah, sama halnya dengan Surabaya yang memiliki ragam suku, ras, budaya, dan agama.
“Semoga ini ke depannya jadi event nasional. Dan rujak uleg ini terdiri dari berbagai macam isi menunjukkan keberagaman yang ada di Kota Surabaya yang terdiri dari agama, suku, ras, dan budaya tetapi tetap toleransi. Semoga bisa menjadikan warganya guyup rukun,” harapnya.
Selain Festival Rujak Uleg, Pemkot Surabaya berencana mendaftarkan event Surabaya Vaganza dan Parade Juang untik masuk dalam jajaran KEN. “Vaganza dan Parade Juang insyaallah akan kita masukkan. Harapannya Vaganza Parade Bunga bisa masuk KEN,” bebernya.
Dengan berbagai event kebudayaan, karnaval maupun kuliner yang menjadi agenda Pemkot Surabaya, ia berharap seluruh kegiatan tersebut dapat menarik wisatawan dari berbagai daerah, tidak hanya Jawa Timur dan Indonesia tetapi juga mancanegara.
“Menarik wisatawan. Seperti hari ini bisa wisatawan dari Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan sebagainya, sehingga wisata di Surabaya akan ditunjukkan di Mojokerto, begitu juga sebaliknya. Itu yang akan dikerjasamakan antar kota di Jatim ini,” pungkasnya.
Acara ini dibuka dengan tarian harmoni keberagaman yang mengolaborasikan tarian tradisional dan modern.
Serta, secara simbolis penekanan sirine oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa; Fajar Utomo; Eri Cahyadi; Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji; jajaran Pemkot Surabaya; DPRD Kota Surabaya; berserta para konjen negara tetangga seperti Australia, Jepang, Amerika Serikat, dan Republik Rakyat Tiongkok.
Dalam Festival Rujak Uleg ini, Pemkot Surabaya juga menggandeng kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota tetangga seperti Sidoarjo, Gresik, dan Mojokerto. Dalam kesempatan itu, Bupati Mojokerto, Ikfina Fatmawati juga turut hadir.