PASURUAN, Tugujatim.id – Pemerintah Kota Pasuruan kini tengah membentuk tim sejarawan.
Tim yang terdiri dari sejumlah ahli ini akan melakukan kajian mendalam soal potensi objek-objek cagar budaya di kota santri.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan, Lucky Danardhono mengatakan bahwa tim ini nantinya terdiri dari pegiat, praktisi, hingga sejumlah praktisi di bidang sejarah. “Tugasnya mengkaji objek diduga cagar budaya atau ODCB,” jelas Lucky, pada Jumat (15/12/2023).
Pentingnya tim sejarawan ini, lanjut Lucky, dikarenakan mekanisme untuk mengusukan ODCB saat ini diperlukan kajian yang lebih mendalam. Utamanya terkait kajian terhadap narasi catatan sejarah objek kepemilikan ODCB dan perannya, hingga peristiwa-peristiwa sejarah yang seiring perkembangan ODCB tersebut.
“Tidak hanya berkutat pada bentuk visual objek, melainkan harus dilengkapi dengan narasi sejarah yang kuat jadi syarat agar ODCB bisa diajukan,” ungkapnya.
Di sisi lain, keberadaan tim sejarawan ini diharapkan bisa menggairahkan iklim kajian-kajian sejarah di Kota Pasuruan.
Lucky mengharap agar kajian terhadap objek-objek cagar budaya bisa lebih mendalam. Bahkan rencananya akan dibuat semacam database yang lebih sistematis terkait potensi-potensi ODCB di masing-masing kecamatan, bahkan sampai ke tingkat kelurahan.
“Untuk itu perlu kerja sama dengan kelurahan agar menelusuri potensi objek bersejarah di masing-masing wilayah,” imbuhnya.
Di Kota Pasuruan sendiri saat ini telah tercatat secara resmi ada 16 objek bangunan yang sudah mendapat status cagar budaya yakni Gedung Yayasan Pancasila, Gereja St Antonius Padova, Gedung Woloe, Klenteng Tjoe Tiek Kiong, Rumah Darussalam, Gedung Harmonie, Stasiun Kota Pasuruan, Markas Yon Zipur 10, Gedung P3GI, Alun-alun Kota Pasuruan, Taman Kota Pasuruan, SDN Pekuncen, Rumah Dinas Wakil Wali Kota, Kompi Bantuan Yon Zipur, Gereja GPIB PNIEL, hingga SMPN 2 Kota Pasuruan.
Dispendikbud Kota Pasuruan berencana untuk menambah objek cagar budaya seiring terbentuknya tim sejarawan ini. “Rencananya, kalau sudah ada database, tiap tahunya kita akan mengusulkan ODCB secara bertahap,” pungkasnya.
Reporter: Laoh Mahfud
Editor: Lizya Kristanti