MALANG, Tugujatim.id – Selama PPKM Darurat, benarkah Kota Malang tidak baik-baik saja? Ya, pemberlakuan kebijakan PPKM Darurat di Kota Malang rupanya mendapat respons negatif dari sejumlah kalangan. Gelombang penolakan pelaksanaan kebijakan ini pun mulai bermuncul. Mulai dari adanya aksi vandalisme hingga seruan demo menolak PPKM Darurat.
Aksi vandalisme ini salah satunya ada di tembok bangunan di simpang empat Jalan S.W. Pranoto, Sukoharjo, Klojen, Kota Malang. Isi tulisannya adalah “Stop Lockdown. Wong-Wong Luwe, Ji”. Artinya, “Stop Lockdown, Orang-Orang Lapar, Ji (Wali Kota Malang Sutiaji, red).
Selain itu, di sejumlah media sosial juga beredar informasi sebuah seruan untuk bergabung dalam aksi demonstrasi menolak pemberlakuan PPKM Darurat di Alun-Alun Tugu Malang pada besok (14/07/2021).
Secara garis besar, seruan itu berisi ajakan kepada warga Malang Raya untuk bergabung turun ke jalan yang menolak kebijakan PPKM Darurat. Sasaran aksi ditujukan untuk seluruh kepala daerah di Malang Raya.
”Malang Melawan Seruan Aksi #TOLAK PPKM DARURAT #MENINDAS RAKYAT KECIL,” begitu tagar seruan yang digaungkan dalam informasi tertulis itu,
Menanggapi situasi ini, Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto angkat bicara. Namun, Buher, sapaan akrabnya, mengatakan, informasi seruan demonstrasi itu belum diketahui pihak kepolisian hingga malam ini.
”Sejauh ini belum ada pemberitahuan,” tegas Buher saat dihubungi Selasa (13/07/2021).
Buher juga menambahkan, terkait kebenaran informasi ini belum tentu benar. Jika hal itu benar, pihaknya sudah menyiapkan antisipasi berupa pengerahan personel untuk mengamankan aksi mosi tidak percaya ini.
”Kami tetap antisipasi mempersiapkan 2 SSK (satuan setingkat kompi) dan 1 SST (satuan setingkat peleton) Brimob untuk mengamankan aksi itu jika benar terjadi besok,” tegasnya.
Seperti diketahui, PPKM Darurat yang telah berjalan sejak 3-20 Juli 2021 ini menerapkan sejumlah aturan. Mulai penutupan pusat perbelanjaan, rumah ibadah, pembatasan jam malam bagi seluruh bidang usaha, penerapan work from home (WFH) sejumlah sektor usaha dan perkantoran, hingga penyekatan akses masuk Kota Malang.
Berikut Isi Petikan Seruan yang Beredar di Media Sosial:
“Selamat Siang Warga Malang Raya.
Mari yang mau ikut Demonstrasi di depan Balai Kota Malang.
Hari: Rabu, 14 Juli 2021
Jam kumpul: 08.00 (pagi) s/d dikabulkan permintaan demo.
Acara/Tujuan demo: Menuntut kepada 3 kepala daerah (Kota Malang, Batu, Kab Malang) agar membuka kembali akses-akses jalan/perbatasan yang ditutup.
Berikut Data Sementara yang Mau Ikut Demo pada Rabu, 14 Juli 2021:
1. Beberapa warga Muharto, Jodipan, Polehan (perwakilan tokoh masyarakat, karang taruna, dan warga lainnya) rencana sekitar 4.000 orang.
2. Warga Ciptomulyo (perwakilan tokoh masyarakat, karang taruna, dan warga lainnya) rencana 1.000 orang.
3. Warga Gadang (perwakilan tokoh masyarakat, karang taruna, dan warga lainnya) sekitar 1.500 orang.
4. Warga Bumiayu (perwakilan tokoh masyarakat, karang taruna, dan warga lainnya).
5. Warga Kelurahan Kasin (perwakilan tokoh masyarakat, karang taruna, dan warga lainnya) sekitar 100 orang.
6. Warga Blimbing, Arjosari (perwakilan tokoh masyarakat, karang taruna, dan warga lainnya) sekitar 2.500 orang.
7. Warga Sukun, Bandulan (perwakilan tokoh masyarakat, karang taruna, dan warga lainnya) sekitar 1.200 orang.
8. Warga Kacuk, Kebonagung (perwakilan tokoh masyarakat, karang taruna, dan warga lainnya) sekitar 1.500 orang.
9. Warga Pakisaji (perwakilan tokoh masyarakat, karang taruna, dan warga lainnya) sekitar 700 orang.
Keterangan: Keberangkatan dari daerah masing-masing. Kendaraan boleh memakai motor, roda 4, dan truk dengan memperhatikan peraturan lalu lintas, tidak ugal-ugalan di jalan.
Koordinator Utama: Kusaeri SE MM.
Orator: Badawi SH.