SUMENEP, Tugujatim.id – Gili Iyang adalah sebuah pulau kecil di antara gugusan pulau-pulau yang terletak di Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Pulau ini terkenal akan kadar oksigennya yang lebih baik dibanding daerah-daerah lain di Indonesia.
Berada di dua desa yaitu Bancamara dan Banraas dengan luas sekitar 9,15 km2 dan jumlah penduduk 7.832 jiwa. Untuk menjangkau Pulau Oksigen ini, bisa menggunakan penyebrangan laut sekitar 30-40 menit.
Dilansir dari detik.com, Gili Iyang disebut sebagai tempat dengan oksigen terbaik kedua di dunia, setelah Laut Mati, Jordania.
Pada 2005, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melakukan penelitian. Seperti yang disampaikan Ahyak Ulumuddin, tour guide sekaligus Ketua Pokdarwis Gili Iyang, ada 17 tempat dalam penelitian selama tujuh bulan itu.
Hasilnya, kadar oksigen di Gili Iyang di atas rata-rata yakni mencapai 20,9 persen melebihi daerah lainnya. Artinya dalam volume satu liter udara bebas terkandung 0,209 liter oksigen. Persentase ini lebih baik dari kondisi udara daerah-daerah lain di Indonesia.
Kandungan zat-zat pencemar udara di pulau ini juga sangat rendah. Zat pencemar udara tersebut seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, atau sulfur dioksida.
Dikutip dari TribunMadura.com, untuk berkeliling di Gili Iyang hanya ada ojek motor roda dua dan roda tiga yang disebut dengan odong-odong atau dorkas. Motor dan dorkas tadi melintas di atas jalan selebar dua meter berpermukaan paving block mengelilingi pulau sepanjang 10 kilometer.
Menurut peneliti pada Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lapan, Sumaryati di dalam Kajian Potensi Wisata Kesehatan Oksigen di Gili Iyang, menyebutkan bahwa ada faktor lain yang menyebabkan kualitas udaranya sangat bagus.
“Udara di Gili Iyang merupakan udara yang berasal dari laut yang kemungkinan banyak mengandung aerosol garam, terutama magnesium sulfat atau dikenal dengan nama garam epsom,” tulis Sumaryati dalam kajiannya.
Wisatawan biasanya menikmati keindahan eksotisnya di pagi hari. Namun, tak sangka kadar oksigennya justru bertambah sekian kali lipat di malam hari yakni ada titik koordinatnya lokasi yang menjadi pusat tittik nol oksigen terbaik. Tak heran banyak wisatawan luar negeri yang menginap di Gili Iyang.
Penulis: Fieza Naurah
Editor: Lizya Kristanti