Oleh : Qanita Aulia*
Tugujatim.id – Sering merasa frustasi karena kerap kali dirundung kegagalan? Atau merasa kecewa karena keberhasilan tak kunjung datang padahal sudah susah payah mengorbankan waktu dan tenaga? Barangkali kesalahan bukan terletak pada diri Anda, namun pada hal-hal kecil yang biasa dilakukan atau yang sering disebut dengan “kebiasaan”.
Hal-hal remeh ini seringkali disepelekan banyak orang. Namun sebenarnya, kebiasaan kecil inilah yang dapat mendorong Anda untuk meraih hasil luar biasa apabila terus konsisten dan berusaha. Dikutip dari buku selfiImprovement terlaris berjudul Atomic Habits karya James Clear, mengatakan bahwa usaha itu seperti cadas yang dipukul martil yang suatu saat pecah ketika dipukul ke 100 kalinya.
Kita mungkin sering mengira bahwa cadas itu pecah karena pukulan ke seratus. Tetapi, pada hakikatnya bukanlah demikian, akan tetapi karena semua hantaman yang dilakukan sebelumnya. Begitu pula dengan usaha-usaha yang Anda lakukan, semuanya tersimpan dan menanti waktu yang tepat setelah melewati fase yang dinamakan “kesabaran.”
Sebelum kembali mencoba meraih apa yang Anda inginkan atau sedang mencari motivasi yang kuat untuk mengukuhkan usaha Anda, ada baiknya memperhatikan artikel di bawah ini agar nantinya tidak salah jalan dan terjebak dalam lingkaran setan.
Artikel ini sangat disarankan bagi Anda yang ingin menjadi lebih baik di setiap harinya dan menikmati kesuksesan dalam jangka panjang.
Lupakan Sasaran, Fokus pada Sistem
Setiap orang pasti memiliki goals tersendiri dalam hidupnya. Entah memiliki tubuh yang bagus, waktu yang berharga bersama keluarga, atau rezeki yang berlimpah. Untuk mencapainya, selalu ada sasaran atau target yang harus diraih. Namun apa perbedaan sasaran dan sistem yang dimaksud?
Sasaran berarti tentang hasil yang ingin diraih. Sementara sistem adalah proses yang mengantarkan pada hasil-hasil tersebut. Sebagai contoh, Anda adalah seorang penulis, sasarannya adalah membuat novel atau buku baru. Sistemnya, yaitu seberapa sering Anda berlatih menulis, bermain imajinasi, mencari inspirasi, dan menerima umpan balik dari para pembaca.
Lalu, apabila Anda sekarang mencoba mengabaikan sasaran yang dimiliki dan mulai fokus kepada sistem, apa Anda masih akan berhasil?
Jawabannya, iya. Anda akan berhasil. Lalu apakah sasaran itu sendiri tidak berguna? Tentu saja berguna. Sasaran itu baik untuk menetapkan arah yang akan dituju. Sementara sistem adalah cara terbaik untuk mencapai kemajuan.
Bila menginginkan hasil-hasil yang lebih baik untuk dapat dinikmati dalam jangka panjang, mulai sekarang coba lupakanlah sasaran dan berfokuslah pada sistem. Jadilah lebih baik setiap harinya. Berlatihlah setiap hari tanpa bosan. Niscaya kesuksesan atau kemenangan akan anda dapatkan.
Jika Anda terlalu fokus pada sasaran yang dimiliki, anda akan terperosok ke dalam jebakan yang berulang-ulang. Sebagai contoh, ruangan Anda sekarang berantakan dan sasarannya adalah merapikannya.
Bila memiliki tenaga atau mood yang baik, Anda akan mendapatkan ruangan yang bersih, begitu pula sebaliknya. Namun, Anda akan kesulitan untuk memiliki motivasi dan selalu berputar-putar pada hasil yang sama untuk merapikan ruangan karena tidak mengubah kebiasaan atau sistem dasar Anda. Anda mengobati gejala tanpa mengatasi penyebabnya.
Sasaran juga membatasi kebahagiaan yang dimiliki. Seperti Anda yang berhenti diet apabila berat badan yang sekarang sudah mencapai target. Anda akan beristirahat dan kembali memakan banyak junk food maupun cemilan. Dan, setelah itu jatuh dalam kotak kebahagiaan yang sempit dan sistem tidak menyasar pada pola hidup yang sehat. Akhirnya Anda melakukan hal yang sama secara berulang-ulang.
Mengubah Kebiasaan Menjadi Identitas
Kebanyakan orang tidak mempertimbangkan mengubah identitas ketika ingin memperbaiki diri. Seperti Anda yang mungkin bermimpi ingin menjadi lebih kaya, namun yang dilakukan adalah menghambur-hamburkan uang dan berperilaku konsumtif.
Mengubah kebiasaan itu sulit apabila tidak pernah mengubah keyakinan dasar. Padahal, keyakinan dasar inilah yang akan menentukan langkah kita untuk mengantar ke perilaku lama atau mengambil langkah baru. Anda selalu memiliki sasaran dan rencana baru, namun nyatanya tidak mengubah “siapa” Anda.
Perubahan perilaku yang sejati adalah perubahan identitas. Anda mungkin memulai suatu kebiasaan kecil karena sebuah motivasi, namun penyebab Anda bertahan suatu saat nanti adalah saat kebiasaan itu sudah melekat dan menjadi bagian dari identitas.
Seperti bangga karena mempunyai badan yang atletis, Anda akan berusaha tidak melewatkan jam olahraga. Karena ketika kebahagiaan ikut berperan, Anda akan berusaha mempertahankannya secara mati-matian. Identitas berasal dari kebiasaan. Perubahan identitas adalah kiblat untuk mengubah kebiasaan.
Membangun Kebiasaan dengan 4 Langkah Sederhana
Kebiasaan adalah perilaku yang terus diulang untuk menjadi otomatis. Proses membangun kebiasaan ini dapat dibagi dalam 4 fase sederhana, yaitu mendapatkan petunjuk, menumbuhkan gairah, menanggapi dan menikmati respon.
Petunjuk itu memicu otak untuk memulai perilaku lalu memicu informasi untuk menerima imbalan. Seperti kita yang menghabiskan waktu untuk mencari petunjuk tentang uang untuk bertahan hidup.
Kemudian pikiran Anda akan terus menganalisis cara mendapatkan petunjuk tentang letak suatu imbalan. Karena petunjuk adalah indikator yang lekat dengan ganjaran, maka wajar hal itu membangkitkan gairah.
Kemudian, gairah membangkitkan kekuatan untuk menggerakkan setiap kebiasaan. Tanpa suatu gairah atau nafsu di tingkat tertentu, Anda tidak memiliki alasan untuk beraksi. Anda bergairah karena menginginkan perubahan suasana yang akan diberikan, bukan karena kebiasaan itu sendiri. Sebagai contoh, Anda menyikat gigi karena menginginkan rasa yang nyaman ketika mulut bersih.
Langkah berikutnya menanggapi. Tanggapan dapat berwujud pikiran atau aksi yang berarti kebiasaan sesungguhnya yang Anda lakukan. Suatu tanggapan akan terjadi bergantung pada seberapa besar motivasi dan kaitannya dengan perilaku. Tanggapan juga bergantung pada kemampuan yang dimiliki.
Kemudian tanggapan menghasilkan imbalan. Imbalan sudah pasti menjadi sasaran akhir dari setiap kebiasaan. Kita mencari ganjaran karena ada dua hal yang dapat dipenuhi, ganjaran membuat kita puas, dan ganjaran mengajarkan sesuatu pada kita.
Ringkasnya, petunjuk memicu gairah, yang memotivasi tanggapan kemudian mengantar ke ganjaran dan akhirnya memuaskan gairah.
Keempat langkah ini akan membentuk lingkaran siklus yang dinamakan lingkaran kebiasaan.
Apabila suatu perilaku tidak memadai di salah satu bagian dari 4 siklus ini, maka kebiasaan Anda tidak akan pernah terbentuk. Sebagai contoh, hilangkan petunjuk maka kebiasaan tidak akan pernah dimulai.
Hilangkan gairah maka Anda tidak akan mendapat motivasi yang cukup untuk bertindak. Kalau imbalan yang didapat tidak memuaskan hasrat, maka Anda tidak akan pernah melakukannya lagi.
Tanpa tiga langkah pertama, tidak akan terbentuk sebuah perilaku. Tanpa tindakan keempat, perilaku tidak akan berulang. Siap mengubah kebiasaan Anda?
*Penulis adalah peserta magang Tugu Media Group (TMG)