TUBAN, Tugujatim.id – Cuaca buruk memicu serangan hama bengkelo atau ulat tanah pada tanaman jagung di Desa Kasiman, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. Hewan melata yang hidup di bawah permukaan tanah ini memakan habis akar tanaman jagung milik petani.
Akibatnya, tanaman jagung yang baru berusia dua minggu tidak mendapat cukup asupan nutrisi. Tak hanya gagal tumbuh optimal, tanaman ini juga layu dan akhirnya mati mengering sehingga petani terancam gagal panen.

“Hewannya sejenis ulat, Mas. Kalau sudah dimakan seperti ini, peluang hidup tanamannya rendah,” ujar Priyono, petani jagung di desa setempat sembari memburu ulat di dalam tanah dengan alat seadanya, Minggu (12/12/2021).
Tidak diketahui pasti luas lahan yang terdampak serangan hama bengkelo. Namun, petani memastikan hama menyerang hampir merata ladang jagung yang luasnya mencapai tiga puluh hektare.
“Dia (hama bengkelo, red) hidupnya di dalam tanah, makan akar jagung,” tambahnya.
Sementara itu, Lasmuji, petani jagung lainnya, juga mengutarakan, serangan hama bengkelo ini diketahui muncul sejak tiga tahun terakhir. Penyemprotan cairan pembasmi hama telah dilakukan, tapi tidak membuahkan hasil.

Lahan yang dia tanami jagung sekitar setengah hektare. Untuk meminimalisasi kerusakan, petani terpaksa memburu hama secara manual dengan cara menggali tanah.
“Gak bisa pakai obat, gak mati. Caranya manual cari satu-satu seperti ini,” sambungnya.
Para petani berharap pemerintah segera turun tangan membantu mengatasi serangan hama bengkelo ini sehingga mereka dapat dengan tenang bercocok tanam jagung.