PASURUAN, Tugujatim.id – Harga cabai di pasar tradisional Kota Pasuruan mengalami kenaikan hingga tiga kali lipat. Salah satunya, harga cabai rawit hingga menembus Rp 100 ribu per kilogram. Sementara, harga cabai besar naik di kisaran Rp 60 ribu per kilonya.
Naiknya harga komoditas cabai ini diiringi dengan berkurangnya pasokan cabai dari petani. Dengan keadaan ini pedagang sayur bukannya untung, malah buntung karena omzetnya anjlok.
Muslihah, salah satu pedagang, mengungkapkan sebelumnya dia bisa dapat pasokan 50 kilogram cabai. Namun karena banyak cabai petani yang rusak, dirinya cuma bisa dapat 10 hingga 20 kilogram saja. Tak pelak omzetnya pun turun 50 persen lebih.
“Pembelinya juga berkurang. Sehari kadang biasa dapat 2 juta, sekarang cuma 1 juta, itu pun kalau dapat,” ujar Muslihah pada Minggu (05/06/2022).
Hal serupa juga dialami oleh pedagang lain bernama Sunie. Dia mengaku bulan-bulan sebelumya dia bisa mendapat stok 3 kwintal cabai. Namun saat ini saking sulitnya mencari stok cabai dari petani, dirinya cuma bisa dapat 50 kilogram saja. Omzetnya turun drastis hingga 80 persen.
“Sekarang dapat Rp 100 ribu saja udah untung-untungan. Dulu padahal sehari bisa dapat Rp 500 ribu,” ungkapnya.
Para pedagang menyebut kenaikan harga cabai dan komoditas sayur ini biasanya akan terus meningkat hingga jelang hari raya Idul Adha. Mereka berharap ada solusi dari pemerintah setempat untuk bisa menstabilkan harga kebutuhan pokok di pasaran.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim