TUBAN, Tugujatim.id – Harga daging ayam di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tuban masih tinggi. Kini per kilogram dihargai Rp 38 ribu. Selama sepekan terakhir harga ini terus bertahan tak mau turun. Menurut beberapa pedagang naiknya harga daging ayam ini tidak terlepas harga pakan yang juga mahal.
Suyatmi, pedagang ayam di Pasar Pramuka Tuban, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa tingginya harga daging ayam telah dirasakan sejak menjelang lebaran Idul Fitri 1443 H/2022 lalu. Waktu itu sudah menyentuh harga Rp 37 ribu per kilo untuk ayam potong.
Biasanya, menurut Suyatmi, harga ayam ini kembali normal pasca lebaran ketupat. Namun ternyata kondisi itu bertahan hingga saat ini. Bahkan, tak hanya ayam potong, ayam kampung juga bertahan pada ahrag Rp 70 ribu per ekor.
“Naiknya sudah terjadi lama. Sebelum lebaran sampai hari ini masih bertahan,” ungkapnya.
Dia juga mengeluhkan omzet penjualan daging ayam yang semakin turun. Jika biasanya bisa menjual hingga 80 ekor daging ayam dalam sehari, sekarang mentok 60 ekor saja.
“Ya begini mas. Pembeli pasti mengeluh. Harganya masih mahal,” terangnya.
Pihaknya berharap harga bisa kembali normal dan penjualan daging ayamnya dapat ramai lagi.
Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga daging ayam ras segar secara nasional pada Jumat (3/6/2022) berada di angka Rp 37.250 per kilo.
Dilansir dari CNBC Indonesia, Sekretaris Gabungan Asosiasi Pengusaha Peternak Ayam Nasional (GOPAN), Sugeng Wahyudi, menyebutkan biang kerok kenaikan harga daging ayam adalah karena mahalnya harga pakan.
“Kendala saat ini biaya pakan yang naik. Tiap bulan naik. Itu membebani HPP (Harga Pokok Produksi). Tahun ini aja sudah naik 20 persen dari posisi sebelumnya. Saat ini harganya dari Rp 8.600-9.700, jadi harganya naik-naik-naik,” sebutnya kesal.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim