Senin, Januari 18, 2021
Tugujatim.id
Advertisement
  • Home
  • News
  • Featured
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Budaya
  • Entertainment
  • Pilihan Redaksi
  • Olahraga
  • Tugu TV
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Featured
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Budaya
  • Entertainment
  • Pilihan Redaksi
  • Olahraga
  • Tugu TV
No Result
View All Result
Tugujatim.id
No Result
View All Result
Home News

Karena Hujan, Harga Komoditas Cabai di Kabupaten Malang Meroket

Redaksi Penulis Redaksi
Januari 13, 2021
in News
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang, Agung Purwantoro. (Foto: Rap/Tugu Jatim)

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang, Agung Purwantoro. (Foto: Rap/Tugu Jatim)

Share on FacebookShare on TwitterShare Whatsapp

MALANG, Tugujatim.id – Saat ini harga komoditas cabai rawit dan cabai merah di Kabupaten Malang mengalami kenaikan harga 2 kali lipat dari harga normal. Harga cabai rawit saat ini mencapai angka Rp 75 ribu per kg dari harga normal yaitu Rp 25 ribu per kg.

“Untuk harga cabai hari ini di angka Rp 76 ribu untuk cabai rawit, sementara untuk cabai merah Rp 33.333. Sedangkan harga normal cabai rawit Rp 25 ribu, sedangkan cabai merah Rp 15 ribu,” ungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang Agung Purwantoro saat dikonfirmasi Rabu (13/01/2021) di Pendapa Agung, Kabupaten Malang.

Namun, Agung menegaskan, Disperindag Kabupaten Malang tidak akan melakukan operasi pasar. Sebab, operasi pasar hanya dilakukan untuk komoditas gula dan sembako.

“Tapi, kalau cabai kami tidak melakukan operasi pasar. Operasi pasar itu hanya untuk gula dan sembako. Untuk cabai, kami hanya memantau dan melaporkan pada Disperindag Provinsi Jawa Timur,” tegasnya.

Untuk solusi kenaikan harga cabai ini, disperindag hanya akan melakukan pemantauan harga.

“Solusinya kami selalu memantau harga dan berkoordinasi dengan Disperindag Provinsi Jawa Timur untuk pemantauan harga,” bebernya.

Lebih lanjut, Agung juga mengatakan jika kenaikan harga cabai ini sudah menjadi siklus tahunan.

“Kenaikan ini memang ada siklusnya, pertama saat hari raya dan tahun baru, itu karena ada kenaikan permintaan. Kemudian yang kedua, karena cuacanya sedang hujan, dan cabai itu termasuk produk pertanian yang rentan terhadap cuaca,” terangnya.

Dan untuk kenaikan harga cabai rawit dan cabai merah kali ini disebabkan musim hujan.

“Kalau cuacanya seperti ini banyak yang busuk dan tidak tahan lama. Sehingga cuaca saat ini sangat memengaruhi stok cabai. Ini selalu berulang, dari dulu setelah Lebaran dan tahun baru pasti cuacanya begini,” tuturnya.

Agung mengatakan, sebenarnya jumlah produsen cabai di Kabupaten Malang ada banyak, tapi cuaca hujan di Kabupaten Malang merata sehingga semua wilayah terdampak.

“Di Kabupaten Malang sendiri sebenarnya daerah penghasil cabai yang banyak, tapi karena hujan, semuanya terdampak. Tapi, kalau distribusinya bisa dari sini ke luar atau dari luar ke sini, kami memang karakteristik perdagangan bebas,” pungkasnya. (rap/ln)

 

Tags: cabai merahcabai rawitharga cabaiharga cabai rawitKabupaten Malang
Previous Post

Jasa Raharja Berikan Santunan Rp 50 Juta pada Keluarga Fadly Satrianto

Next Post

Hindari Hal-hal Berikut agar Terhindar dari Kejadian Motor Terbakar!

Next Post
Perawatan motor rutin dan diakukan oleh ahli sangat diperlukan untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan. (Foto: Dokumen/MPM Motor)

Hindari Hal-hal Berikut agar Terhindar dari Kejadian Motor Terbakar!

  • Trending
  • Comments
  • Latest
kampus UM

Banyak Diincar Calon Mahasiswa, Ini Kampus Terbaik di Klaster 1 dan 2 Jawa Timur

Agustus 27, 2020
Polisi amankan barang bukti motor Pelaku Pembacokan di Malang: Teman Dekat Sekaligus Tetangga

Pelaku Pembacokan di Malang: Teman Dekat Sekaligus Tetangga

November 19, 2020
one piece 991 one piece volume 97

Spoiler One Piece 991: Jack Tumbang, Kinemon Tebas Napas Api Kaido

Oktober 15, 2020
Mencari Corona Lewat Puisi Marhalim Zaini

Mencari Corona Lewat Puisi Marhalim Zaini

Agustus 27, 2020
biduan kena tipu

Modus Investasi Tembakau, Biduan Asal Malang Kena Tipu Rp 350 Juta

5
Kondisi pengungsian akibat erupsi Gunung Semeru. (Foto: BEN/Tugu Jatim)

Dua Desa di Lumajang Bertahan di Pengungsian Pasca-Erupsi Gunung Semeru

4
ilustrasi obesitas

Awas, Obesitas Tingkatkan Risiko Kematian COVID-19 hingga 48 Persen

4
senjata api

Polisi Bekuk Sindikat Senjata Api di Malang, Sita Belasan Pucuk Pistol

3
Plengsengan yang ambrol di Perumahan Griya Sulfat Inside, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. (Foto: Azmy/Tugu Jatim)

Plengsengan Ambrol, 1 Orang Penghuni Perumahan Bunulrejo Hilang

Januari 18, 2021
Alat screening Covid-19 bernama i-nose c-19. (Foto:Humas ITS Surabaya/Tugu Jatim)

Pelaku Curanmor di Bojonegoro Ditangkap, Berikut Kronologinya

Januari 18, 2021
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak (dua dari kiri) memperlihatkan alat penemuan pendeteksi Covid-19 yang dibuat oleh Prof Riyan (dua dari kanan). (Foto: Humas ITS Surabaya/Tugu Jatim)

Guru Besar ITS Surabaya Temukan Alat Screening Covid-19 Pertama di Dunia melalui Bau Keringat Ketiak

Januari 18, 2021
Kambing yang tewas diduga dimangsa oleh kawanan anjing liar. (Foto: Moch Abdurrochim/Tugu Jatim)

Kepolisian Rencanakan Tangkap Kawanan Anjing Liar yang Mangsa Kambing Warga di Tuban

Januari 18, 2021
Tugujatim.id

© 2019 - IT TUGUJATIM.

Pilihan Kami

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Kerjasama

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Featured
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Budaya
  • Entertainment
  • Pilihan Redaksi
  • Olahraga
  • Tugu TV

© 2019 - IT TUGUJATIM.

Go to mobile version
We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications