SURABAYA, Tugujatim.id – Hari terakhir menduduki kursi jabatan sebagai gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak pamit. Khofifah-Emil pamit ke jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) Jatim, Senin (12/02/2024).
“Hari ini adalah hari terakhir kepemimpinan kami. Saya dan Pak Wagub untuk periode ini, saya menyampaikan terima kasih atas seluruh dedikasi, kerja keras, kebersamaan tentu perjuangan dan pengorbanan semuanya sehingga mengantarkan Jawa Timur pada pencapaian prestasi-prestasi yang luar biasa, tolong dijaga,” kata Khofifah di depan para ASN Jatim pada Senin (12/02/2024).
Khofifah menjelaskan, masih banyak program pemerintah provinsi yang harus dibangun dan dilanjutkan. Seperti yang baru ini dibahas yakni proyek kereta listrik dari pemprov yang diwakili Emil bersama Kementerian Bappenas.
Baca Juga: Cari Rumput Berujung Maut, Kakek di Tuban Tewas Tenggelam di Embung Diduga Terpeleset
Dia berharap, proyek Sustainable Urban Mobility Project (SUMP) bisa mengatasi mobilitas masyarakat Surabaya Raya, Lomongan, Tuban, dan Jombang dalam hal transportasi.
“Konektivitas mobilitas masyarakat dari pemukiman ke titik-titik industri bisa dipersiapkan secara komprehensif karena prinsip studinya insyaa Allah April akan selesai, tentu kami harapkan proses pembangunannya bisa sesegera mungkin dilakukan,” jelasnya.
Selanjutnya, Khofifah mengatakan, Jatim telah mencapai target industri manufaktur sebesar 35 persen dari pemerintah pusat dalam program Indonesia Emas.
“Beberapa hari kemarin kami menerima main id adalah holding dark sektor mineral baru bara, kira-kira bulan Mei 2024, insyaa Allah industri manufaktur di Jatim sudah tembus 35 persen,” tuturnya.
Khofifah mengklaim, selama lima tahun kepemimpinannya, Provinsi Jawa Timur telah mengantongi 738 penghargaan dari berbagai bidang. Seperti bidang pertanian 2021-2023 produksi padi dan beras Jatim berturut turut tertinggi di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Update Jadwal Bioskop Matos Hari Ini 12 Februari 2024: Cek Jam Tayang Terbaru!
Lalu pendidikan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) dari 2020-2023 siswa SMA/SMK di Jatim yang masuk ke perguruan tinggi dengan dan tanpa tes tertinggi di Indonesia.
“Ada 4 sektor yang menjadi kunci dari indikator reformasi, birokrasi berdampak, salah satunya ada penurunan kemiskinan. Khususnya kemiskinan ekstrem di Jawa Timur, turunnya ekstrem sekali. Turun signifikan 3 tahun terakhir. Tahun 2020 sebesar 4,4 persen dan Maret 2023 0,83 persen. Kerja keras yang luar biasa, terima kasih,” tuturnya.
Dia berharap, prestasi-prestasi yang diraih oleh Pemprov Jatim bisa dipertahankan dan dikembangkan dengan kerja keras dan solidaritas semua stakeholder.
“Kami punya tugas penumbuhkan ekonomi yng lebih inklusif, tumbuh, pemerataan, serapan tenaga kerjanya terus dijaga,” ujarnya.
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati