MALANG, Tugujatim.id – Usulan Angkot Halokes yang digagas Puguh Wiji Pamungkas mulai mendapat respons positif dari masyarakat. Gagasan yang ia sampaikan saat bersilaturahmi bersama para sopir angkot yang mangkal di depan Stasiun Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (25/9/2023) lalu.
Sebelumnya, Founder RSU Wajak Husada ini juga menyebut bahwa setidaknya ada 1.300-an angkot di Kota Malang yang hari ini keberadaannya terancam punah karena bersaing dengan beragam moda transportasi online yang menjamur.
Namun, kata dia, permasalahan tersebut bisa teratasi dengan melakukan pengelolaan dan manajemen transportasi publik, salah satunya dengan Angkot Halokes.
“Gagasan Angkot Halokes adalah ide tentang pengurai masalah kemacetan dan penguatan public transportation,” jelas sosok yang sering hadir dalam kegiatan bakti sosial lewat Yayasan Puguh Foundation itu.
Ide Angkot Halokes dari Puguh Wiji Pamungkas
Ide Puguh soal Angkot Halokes tak datang begitu saja. Presiden Nusantara Gilang Gemilang (NGG) ini melihat adanya potensi perputaran ekonomi yang sangat besar karena Kota Malang memiliki banyak universitas dan sekolah menengah. Belum lagi Malang juga dikenal sebagai kawasan bersejarah dan daerah tujuan wisata.
Dengan Angkot Halokes, nantinya para sopir angkot akan menjadi angkutan resmi sekolah dengan trayek sesuai jalur-jalur sekolah. Para sopir juga akan diberi jaminan berupa kontrak dan MoU dengan pemerintah kota sehingga mendapat kepastian penghasilan.
“Tentunya dengan hak dan kewajiban yang disepakati. Karena ini bisa menjadi solusi atas masalah sosial yang terjadi, win-win solution dan bahkan mungkin bisa jadi ikon Malang,” jelas Puguh.
Dalam diskusi bersama sopir angkot itu, juga hadir mahasiswa ITS yang pernah membuat platform khusus beranama Sam Angkot. Mengutip laman resminya, Sam Angkot adalah perusahaan layanan penyewaan angkot yang menyediakan jasa sewa angkot wisata dan sarana transportasi di wilayah Malang Raya.
“Misal duwe gagasan, ngangkuti arek sekolah, ngko awakmu tak kontrak, tak kek i kepastian, tapi aku njaluk e angkotmu kudu rapi, rijik, dan sing nyupir kudu rapi. Terus ono peremajaan. Ono fasilitas,” jelas Puguh dalam diskusi tersebut.
Masyarakat Tanggapi Positif Usulan Angkot Halokes, Berharap Bisa Terlaksana
Usulan yang kemudian viral lewat akun instagram Boso_Malangan ini pun mengundang komentar dari masyarakat Malang. Hampir semua komentar bernada positif dan menyetujui usulan Angkot Halokes.
Rizal Andrian salah satunya. Lewat akun Instagram @rizal_andrians, ia berharap ide Angkot Halokes bisa terlaksana. “Semoga bisa terlaksana. Sebule konsep itu buat trigger, terutama ke depan perlu digagas transportasi publik terintergrasi, kepastian waktu, kepastian harga kalau perlu cashles. Setuju kalau angkot di seleksi jadi karyawan Pemkot,” tulisnya.
Komentar juga datang dari netizen lainnya, Anang Mashuri lewat akun Instagram @anangmashuri111. Iapun mendukung dan ikut menambahkan ide Puguh. “Usul ae, kusus pelajar bayare jangan tunai, pakai uang digital, bisa bentuk Qris, kartu elektronik, jadi subsidi pelajar tepat sasaran target angkut pelajar untuk sopir biar keliatan. Gak memenuhi target ya ganti sopir,” celetuknya di laman komentar postingan.
Sepinya Angkot Menjadi Pekerjaan Rumah Bagi Pemerintah
Puguh tergugah untuk turut memberi solusi untuk mengatasi sepinya penumpang angkot di Kota Malang yang hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi pemerintah.
Apalagi eksistensi angkot memang bersaing dengan berbagai moda transportasi online dan tingginya kepemilikan kendaraan bermotor membuat bangku penumpang angkot tak terisi.
Dalam sebuah diskusi, Puguh juga menyebut bahwa Pemerintah Kota Malang bisa memfasilitasi dalam bentuk regulasi. “Di Malang ini ada 300 ribu mahasiswa. Pemkot bisa memfasilitasi dalam bentuk regulasi. Jadi misal kampus ada acara, pakai angkot. Jadi pemerintah bisa membuat regulasi dan merevitalisasi sehingga angkot bisa menjadi ikonik,” pungkasnya.
Penulis: Imam A Hanifah
Editor: Lizya Kristanti