PASURUAN, Tugujatim.id – Bencana banjir Pasuruan yang merendam permukiman warga di Dusun Gambiran, Desa Bandaran, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (19/11/2022), memang mulai surut. Meski begitu, banjir luapan sungai di Winongan ini menyisakan endapan lumpur setebal 15 cm.
Lumpur tebal ini mengendap di sepanjang jalanan desa hingga di dalam rumah-rumah warga. Khafid, 52, warga sekitar, mengatakan, banjir Pasuruan itu kali pertama terjadi saat musim hujan. Dia mengeluhkan kotornya air banjir menyisakan lumpur tebal membuatnya kesusahan membersihkan rumah.
“Baru banjir pertama, lumpurnya tebal kayak gini. Jadinya repot bersihkan rumah, belum lagi istri lagi sakit,” ujar Khafid.
Dia menjelaskan meluapnya dua sungai di wilayah Winongan mengakibatkan debit air cepat naik. Bahkan, genangan air masuk ke rumahnya hingga setinggi 30 sentimeter. Dia terpaksa menaikkan barang elektronik dan perabotan ke tempat lebih tinggi.
“Kalau di jalanan sampai satu meteran tingginya, untung sekarang sudah mulai surut,” ungkapnya.
Tingginya banjir Pasuruan juga sempat merendam Masjid Al Mubarok di Dusun Gambiran. Satuhar, takmir masjid, mengatakan, endapan lumpur pada banjir kali ini merupakan yang terparah tahun ini.
Meski endapan lumpur di dalam masjid sudah dibersihkan, tapi dia masih mengeluhkan endapan lumpur yang menutupi jalanan desa.
“Biasanya juga ada lumpur tapi nggak separah ini. Entah ada longsor di mana kok lumpurnya tebal gini,” ujar Satuhar.
Dia berharap pemerintah bisa segera melakukan normalisasi sungai. Sebab, kondisi Sungai Winongan dan Sungai Rejoso sudah semakin dangkal.
“Harapannya sungai bisa dinormalisasi lagi, apalagi sudah masuk musim hujan,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, meluapnya Sungai Winongan dan Rejoso mengakibatkan sejumlah desa di tiga kecamatan terendam banjir sejak Sabtu pagi (19/11/2022). Tiga wilayah yang terdampak banjir di antaranya Dusun Gambiran, Desa Bandaran, Kecamatan Winongan; Dusun Magersari dan Dusun Kebrukan, Desa Kedawung Kulon; serta Desa Toyaning Kecamatan Rejoso.