MALANG, Tugujatim.id – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan atlet Unikama bernama Indra Cahya Putri, 22. Usai meraih juara kelas 1 Kumite Perorangan Senior-68 Putri di ajang Porsenasma Disporapar Kota Malang, dia kini kembali meraih prestasi juara 1 di Porsenasma IV yang diikuti 34 perguruan tinggi PGRI se-Indonesia.
Prestasi yang diraih mahasiswi Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini juara 1 Karate kategori Kumite +65. Ajang Porsenasma IV Tahun 2022 ini berlangsung di Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri. Sementara pertandingan cabor (cabang olahraga) karate digelar pada 8 dan 9 Juni 2022.
Keberhasilan meraih juara 1 ini, Indra Cahya Putri mengaku sangat bangga. Atlet Unikama ini mengatakan, pencapaian prestasi itu dia peroleh di tengah kesibukannya sebagai mahasiswi dan karyawan. Selain jadi atlet, mahasiswi angkatan 2019 ini juga aktif sebagai Putra Putri Kampus Unikama dan Duta Budaya Jawa Timur.
“Pastinya saya sangat senang dan bangga karena ajang ini merupakan event terbesar saya setelah lulus SMA pada 2018. Ternyata saya masih diberi kesempatan untuk mewakili Unikama di cabor karate di Porsenasma yang diikuti seluruh kampus di bawah naungan PGRI se-Indonesia,” ujarnya pada Sabtu (11/06/2022).
Indra Cahya juga mengatakan, di Kumite +65 itu dia harus menyisihkan kontingen yang berasal dari 7 universitas PGRI. Di antaranya, Surabaya, Palembang, Bandar Lampung, Kediri, Madiun, hingga Banjarmasin.
Baca Juga:
Indra Cahya Putri, Putri Kampus Unikama Raih Juara 1 Kejuaraan Karate di Tingkat Jatim
Karena itu, sebelum bertanding dia semakin intens berlatih. Bahkan, dia mengikuti ajang Porsenasma Disporapar Kota Malang yang berlangsung di GOR Ken Arok pada Mei 2022.
“Untuk persiapan, kemarin ikut event Kadisporapar di bulan sebelumnya (Mei). Di sana saya bisa mengukur kemampuan sejauh mana dan pastinya harus meningkatkan lagi dengan berlatih rutin,” sambungnya.
Tak hanya itu, sebagai seorang karyawan, dia juga harus pintar membagi waktu dan tetap profesional. Tentu, ada beberapa hal yang harus dikorbankan. Salah satunya, yaitu waktu bermain.
“Kuncinya adalah pintar membagi waktu. Mana waktu untuk kerja sebagai karyawan, untuk kuliah sebagai mahasiswa, dan latihan sebagai atlet Unikama. Meski saya mengorbankan waktu untuk tidak pulang kampung atau bermain, tapi saya berusaha terus memberikan yang terbaik dan tentu bermanfaat bagi saya sendiri,” bebernya.
Dia pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada orang tua, pemilik tempatnya bekerja, hingga kampus tempatnya menimba ilmu yang terus memberikan berbagai dukungan sehingga bisa terus mengasah skill, meraih prestasi, dan mengharumkan almamater.
“Saya berharap bisa memberikan yang lebih baik lagi. Saya sangat berterima kasih kepada semua yang berperan penting dan mendukung saya sampai sekarang. Semoga di event selanjutnya saya masih bisa mempertahankan gelar ini dan terus membanggakan nama kampus, tempat kerja, dan orang tua,” ujarnya. (adv)
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim