Baghdad – Pemerintah Inggris bakal mengembalikan kurang lebih 5.000 artefak kuno curian ke Irak. Artefak-artefak tersebut termasuk peninggalan Sumeria berusia 4.000 tahun yang sempat dilelalng melalui situs online.
Pernyataan terkait bakal dikembalikannya benda bersejarah di kawasan Irak itu disampaikan oleh Perdana Menteri Irak, Mustafa Al-Kadhimi, Jumat (23/10/2020) lalu. Hal itu disampaikan usai Kadhimi melakukan kunjungan kerja luar negeri ke Inggris dan melakukan tur di British Museum di Kota London.
Baca Juga: Hobi Menyaksikan Video Binatang Lucu dan Imut Baik untuk Kesehatan, Studi Membuktikan
Dilansir dari Al-Monitor, pimpinan Irak itu diberitahu tentang janji Inggris untuk mengembalikan tablet tanah liat dan artefak lainnya ke Iran. Artefak kuno itu diperkirakan baru akan dikirim tahun depan. Ia menyatakan bahwa pemulangan artefak ini merupakan pengembalian dengan jumlah paling banyak di Irak.
Dalam repatriasi atau pengembalian tersebut, termasuk di antaranya adalah artefak kuno peninggalan Sumeria berusia 4.000 tahun. Artefak tersebut sempat ditemukan oleh para ahli museum untuk dijual oleh juru lelang online pada Mei 2019. Patung yang terbuat dari batu kapur tersebut diyakini diambil dari sebuah kuil di Irak yang banyak dijarah selama Perang Teluk dan juga pada tahun 2003.
Ribuan barang antik dijarah dari museum Irak di tengah kekacauan invasi Amerika. Diperkirakan sebanyak 15.000 bedan antik hilang ketika Museum Nasional Irak di Baghdad digeledah pada tahun 2003.
Baca Juga: Prekuel Game of Thrones Akan Rilis Tahun 2022, Fokus ke Cerita Keluarga Targaryen
Irak telah mulai memulihkan sebagian dari harta karunnya yang hilang termasuk artefak-artefak kuno milik mereka. Pada Juli 2019, British Museum membantu mengembalikan lebih dari 150 artefak curian ke Irak dan Afghanistan. Termasuk di antaranya teks Mesopotamia kuno yang ditulis dalam aksara paku (tulisan dengan karakter berbentuk baji yang digunakan dalam sistem penulisan kuno di Mesopotamia, Persia, dan Ugarit).
Artefak kuno dari Irak yang dicuri bahkan juga telah sampai ke Amerika Serikat. Pada 2018, jaringan seni dan kerajinan Hobby Lobby membayar denda $ 3 juta dan setuju untuk mengembalikan sekitar 3.800 artefak selundupan ke Irak.
Museum of the Bible di Washington, yang didirikan oleh Presiden Hobby Lobby Steve Green, mengumumkan pada bulan Juli bahwa mereka akan mengembalikan ribuan artefak lainnya yang secara potensial diperoleh secara ilegal dan akan memperbaiki kebijakannya untuk memperoleh harta karun tersebut.
Baca Juga: Gambar Kucing Raksasa Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gurun Pasir Nazca, Peru
Dalam perjalanannya ke London, Kadhimi yang juga berkewarganegaraan Inggris itu bertemu dengan Pangeran Charles dan Perdana Menteri Boris Johnson. Sebelum kunjungannya ke Inggris, dia bertemu dengan para pemimpin Jerman dan Prancis. (gg)