Tugujatim.id – Hari Raya Idul Fitri menjadi tanda datangnya bulan Syawal. Umat Islam dianjurkan untuk berpuasa enam hari di bulan ini. Sebab, pahala puasa enam hari di bulan Syawal disebut setara dengan puasa selama setahun.
Seperti pada hadis shahih riwayat Imam Muslim: “Barang siapa berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun”.
Dilansir dari NU Online, hukum puasa Syawal adalah sunah bagi orang yang tak memiliki tanggungan puasa wajib, baik qadha puasa Ramadhan atau puasa nazar. Bagi mereka yang punya utang puasa Ramadhan karena uzur (misalnya sakit, perjalanan jauh, atau lain-lainnya), status hukumnya berubah menjadi makruh. Namun, bagi mereka yang tak berpuasa Ramadhan karena kesengajaan, tanpa uzur, status hukumnya menjadi haram. Sebaiknya, tunaikanlah dulu puasa wajib, baru kemudian puasa sunah Syawal.
Tata Cara Puasa Syawal
Puasa Syawal idealnya dilakukan selama enam hari berturut-turut setelah Hari Raya Idul Fitri, yakni pada 2-7 Syawal, yang pada tahun ini bertepatan dengan 14-19 Mei 2021. Namun, umat Islam tetap dapat menjalankan puasa Syawal di luar tanggal tersebut asalkan tetap dilakukan selama Syawal. Meski dilakukan tak berurutan, umat Islam akan tetap mendapatkan keutamaan yang sama.
Niat Puasa Syawal
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatis Syawwali lillahi ta’ala.
Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT”.
Niat puasa Syawal bisa dilakukan mendadak saat di pagi hari. Sebab, niat puasa sebelum masuk waktu Subuh hanya berlaku untuk puasa wajib.
Sementara untuk puasa sunah, boleh membaca niat di pagi atau siang hari selama belum makan, minum, dan melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Sebagaimana Nabi Muhammad SAW pernah menghadirkan niat berpuasa setelah terbit fajar yang diuraikan dalam hadis Aisyah RA berbunyi:
“Rasulullah SAW bertanya kepadaku pada suatu hari: Wahai Aisyah, apakah engkau memiliki sesuatu (untuk dimakan pagi ini?)’. Aku menjawab: Wahai Rasulullah, kita tidak memiliki sesuatu pun (untuk dimakan). Beliau lalu bersabda: Kalau begitu aku akan puasa”. (HR Muslim No 1154)