MALANG, Tugujatim.id – Taman-taman di Kota Malang, Jawa Timur, minim penerangan akibat instalasi lampu taman banyak yang hilang. Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman.
“Sekarang banyak taman kota pada gelap semua. Mau gak gelap gimana? Instalasinya sudah dicuri orang semua,” ucap Rahman, sapaan akrabnya, pada Sabtu (21/1/2023).
Rahman mengaku kesulitan mengatasi permasalahan itu karena Pemkot Malang tak menganggarkan perawatan insidentil terkait kerusakan fasilitas taman di tahun-tahun sebelumnya.
Dia mengatakan bahwa 98 taman kota dan delapan hutan kota di Kota Malang sejauh ini minim anggaran. Namun di 2023 ini, mulai ada angin segar. Pasalnya, Pemkot Malang mulai menyisihkan anggaran untuk perawatan taman. “Mudah-mudahan bisa terakomodir dalam konsep pemeliharaan RTH (Ruang Terbuka Hijau). Karena sekarang DLH sudah diberi anggaran baik rutin maupun insidentil,” jelasnya.
“Jadi di titik-titik taman kota seperti Taman Simpang Balapan, Veteran, dan taman lain di jantung kota nanti akan kami perbaiki dan ditata kembali serta diberi penerangan yang cukup,” imbuhnya.
Rahman menyebutkan bahwa Pemkot Malang menganggarkan sekitar Rp5 miliar untuk perawatan taman di 2023 ini. Namun angka itu terbagi menjadi dana perawatan rutin dan perawatan insidentil.
Meski begitu, pihaknya juga akan mencoba menggaet potensi corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan di Kota Malang dalam mencukupi dana perawatan taman dan hutan kota yang ada. “CSR taman kota juga banyak yang mati. Seperti di hutan kota, Alun-alun Tugu juga sudah habis,” ucapnya.
“Untuk penambahan lampu taman hingga PJU (Penerangan Jalan Umum) yang sekarang banyak sisi-sisi gelap itu akan kami coba hidupkan kombinasi APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) dengan CSR. Itu sudah kami siapkan konsepnya,” pungkasnya.