PASURUAN, Tugujatim.id – DPC Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Kabupaten Pasuruan berupaya mengenalkan batik sejak dini kepada anak. Mereka menanamkan kecintaan pada batik dengan cara yang menyenangkan.
Ratusan anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah ini diajak berlomba saling adu kebolehan fashion show dalam event Batik Day di Aula Bangkodir, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, pada Minggu (15/10/2023).
Dengan bangga mereka berlenggak-lenggok mengenakan beragam corak batik yang didesain secara modern.
Salah satunya Ramadhan Cinta (14), siswi kelas 2 SMP 1 Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Cinta mengaku suka dengan pakaian batik karena coraknya unik dan khas. “Saya pingin jadi model yang memperkenalkan batik. Saya ingin batik agar bisa lebih disukai untuk dipakai orang-orang,” ujarnya, pada Minggu (15/10/2023).
Selain lomba fashion show, DPC Iwapi Kabupaten Pasuruan juga menggelar lomba mewarnai untuk pelajar tingkat TK dan SD. Lomba mewarnai ini pun mengangkat tema corak-corak batik khas Kabupaten Pasuruan.
Uniknya, selain krayon, panitia juga menggunakan pewarna alami dari ekstrak daun-daunan sebagai pewarna. “Jadi anak-anak kalau mau belajar batik, gak perlu susah-susah cari canting, tapi lewat pewarna alami yang ada di sekitar kita,” ujar Ketua DPC IWAPI Kabupaten Pasuruan, Usi Uswatun Hasanah.
Usi mengatakan bahwa event yang digelar dalam rangka peringatan Hari Batik Nasional kali ini memang menyasar anak-anak sebagai peserta. Pihaknya ingin mengedukasi dan menanamkan kecintaan sejak dini kepada anak-anak dan pelajar terhadap batik sebagai warisan budaya bangsa. “Pesertanya total 700 anak, dari tingkat TK, SD, sampai SMP. Harapannya mereka sejak kecil bangga memakai batik,” jelasnya.
Event Batik Day ini pun mendapat apresiasi dan dukungan dari PJ Bupati Pasuruan, Andriyanto. Andriyanto mengatakan UMKM batik di Kabupaten Pasuruan sebenarnya punya potensi yang besar. Hanya saja perlu dilakukan inovasi-inovasi ke depannya, sehingga batik-batik khas Kabupaten Pasuruan tidak kalah pamor dengan batik dari daerah lain.
“Secara nasional, batik yang digemari itu justru dari Madura. Pasuruan ini sebenarnya potensinya besar, cuma pembatiknya harus mau inovasi dan berkembang,” ujar Andriyanto
Demi mendukung industri batik lokal, Andriyanto berencana mengeluarkan kebijakan agar sekolah dan instansi pemerintahan wajib memakai batik khas Kabupaten Pasuruan. “Nanti kita buat semacam surat edaran lah, intinya agar nanti seragam-seragam sekolah atau pakaian dinas itu pakai batik asli Kabupaten Pasuruan. Nanti kan terjadi perputaran ekonomi terus menerus,” pungkasnya.
Reporter: Laoh Mahfud
Editor: Lizya Kristanti