TRENGGALEK, Tugujatim.id – Kabupaten Trenggalek menjadi kabupaten yang tercepat dalam penyerapan pinjaman pemulihan ekonomi nasional (PEN) hingga mulai dilirik beberapa daerah sebagai tempat rujukan studi tiru pada Selasa (25/01/2022). Salah satunya adalah Pemprov Gorontalo yang melakukan kunjungan ke Trenggalek. Rencananya, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, juga akan melakukan hal yang sama.
Memiliki alokasi pinjaman PEN yang hampir sama dengan Trenggalek, Pemprov Gorontalo mencoba mengadopsi kisah sukses yang dilakukan Trenggalek. Satu tim yang dipimpin Asisten Pembangunan Drs Sutan Rusdi Ak MM datang ke Trenggalek dan disambut langsung Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin bersama jajaran terkait.
“Hari ini kami kedatangan tamu dari Pemprov Gorontalo yang dihadiri asisten pembangunan dan timnya. Mereka melakukan studi banding terkait delivery project pembangunan yang bersumber dari dana pinjaman PEN,” ungkap bupati Trenggalek usai menerima tamunya di Ruang Paringgitan Pendapa Manggala Praja Nugraha.
Dia mengatakan, terima kasih karena Trenggalek menjadi rujukan Pemprov Gorontalo.
“Ingin meninjau rumah sakit. Kami berterima kasih apa yang dilakukan di Trenggalek ini ternyata menjadi rujukan Pemprov Gorontalo,” lanjutnya.
Dia melanjutkan, pihaknya menerima dengan baik untuk sharing pengalaman ini.
“Semoga di semua kegiatan untuk membantu masyarakat, khususnya untuk penanganan kesehatan atau rumah sakit di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, juga akan melakukan hal yang sama. Mereka juga akan melakukan studi banding yang sama terkait masalah PEN.
“Jadi mohon doa restu dari semua masyarakat,” ujarnya.
Sedangkan Asisten Pembangunan Sekda Provinsi Gorontalo Sutan Rusdi mengatakan,
“Seperti yang disampaikan Bapak Bupati karena kami juga mendapatkan alokasi pinjaman PEN dalam rangka pemulihan ekonomi daerah. Jumlahnya sama dengan Pemkab Trenggalek, kami ingin melakukan study tiru,” jelasnya.
Dia melanjutkan, pihaknya ingin melihat Trenggalek di sisi kecepatan waktu eksekusi PEN itu sendiri. Sebab, pinjaman ini punya batas waktu hingga Desember. Dan Trenggalek bisa 6 bulan kontrak dan pembangunan lebih cepat dilakukan.
“Ini salah satu sebab kami melakukan studi banding ke sini,” ujarnya.
Untuk alokasi PEN di Gorontalo sendiri hampir sama dengan Trenggalek Rp 150 miliar yang digunakan untuk rumah sakit. Namun, untuk bangunan fisiknya sendiri Rp 105 miliar, sisanya digunakan untuk pengadaan alat-alat kesehatan.
Menurut dia, satu lagi tambahan kenapa pihaknya memilih Trenggalek karena metodenya ingin ditiru.
“Metode yang dipakai oleh Trenggalek adalah metode perencanaan yang digabung jadi satu kontraktor (rancang bangun) ini yang ingin kami tiru,” ujarnya.
Dalam kunjungannya, Asisten Pembangunan Pemprov Gorontalo bersama tim didampingi bupati Trenggalek dan jajaran berkesempatan meninjau progres pembangunan ruang isolasi Covid-19 dan Instalasi Gawat Darurat RSUD dr Soedomo Trenggalek yang tengah dikebut pengerjaannya.
Progres pembangunan ruang isolasi dan IGD di RSUD dr Soedomo Trenggalek memang tergolong sangat cepat. Saat ini progresnya sudah mencapai pemasangan sekat dinding bangunan.