MOJOKERTO, Tugujatim.id – Bangunan lama dari Masjid Agung Darussalam (Madasa) kini telah rata dengan tanah. Meski demikian, beberapa bagian dari bangunan Madasa lama yang bernilai sejarah tinggi tetap dijaga keutuhannya. Tak hanya itu, bagian tersebut kini mulai dipasang kembali. Salah satunya soko guru.
Soko guru sejumlah empat tiang dipasang kembali di sebelah timur bangunan Madasa baru. Selain soko guru, tangga yang berasal dari bangunan Madasa lama juga turut dihadirkan sebagai penanda bahwa nilai kesejarahan Madasa masih lestari.
“Kami melakukan perbaikan masjid ini atas berbagai pertimbangan. Mulai dari historis, agamis, hingga ekonomis, semua kami bahas dan pertimbangkan bersama dengan yayasan,” kata Ketua Yayasan Madasa, Bunawi, pada Jumat (4/8/2023).
Masih kata Bunawi, soko guru yang kini berdiri tegak di sebelah timur Madasa baru ini telah ada sejak jaman Bupati Mojokerto, Kromodjojo Adinegoro III.
Selain soko guru, beberapa ornamen tulisan Arab Pegon juga akan menjadi penghias dari soko guru ini. “Ornamen yang Arab Pegon juga masih kami simpan. Nanti dipasang setelah soko guru sudah beres semua,” beber Bunawi.
Ketua Takmir Madasa, Muhammad Mansyur Thohir mengatakan bahwa pihaknya melakukan perluasan masjid ini mempertimbangkan aspek kapasitas. Dari sebelumnya, Madasa mampu menampung sekitar 400 jemaah, dengan adanya perluasan masjid ini dapat menampung sekitar 5.000 lebih jemaah.
“Apalagi ini ada tiga lantai. Dua lantai untuk ibadah. Lantai paling bawah untuk keperluan umum. Kalau diperluas kan jemaah yang datang semakin banyak nanti,” ucapnya.
Selain menjaga keaslian empat pilar, pihak takmir Madasa berencana menghiasi bagian depan Madasa dengan Al-Qur’an raksasa yang dilindungi dengan kaca. Selain Al-Qur’an, beduk raksasa yang saat ini berada di dalam Madasa akan digeser ke luar masjid. “Termasuk beduk raksasa itu akan kami keluarkan. Kami taruh di luar masjid saja,” imbuh Mansyur.
Mansyur berharap, melalui perluasan masjid ini bisa membuat Madasa menjadi ikon wisata religi baru di Mojokerto. Terlebih, jalur menuju Madasa terbilang dekat dengan beberapa kawasan wisata religi di Bumi Majapahit. “Kalau jemaah habis dari Makam Troloyo kan bisa mampir ke Madasa kalau perluasan sudah selesai,” pungkas Mansyur.
Reporter: Hanif Nanda
Editor: Lizya Kristanti