MALANG, Tugujatim.id – Sejumlah suporter Persija Jakarta, Jakmania yang ada di Malang turut serta dalam aksi penyalaan lilin dan doa bersama dengan Aremania di sekitar Stadion Gajayana Kota Malang pada Minggu (2/10/2022) malam. Aksi itu sebagai solidaritas untuk korban tragedi Stadion Kanjuruhan.
Mereka berbaur menjadi satu, sejenak menyisihkan gengsi rivalitas. Jakmania dan Aremania memanjatkan doa, menyalakan lilin, hingga menyanyikan yel-yel Arema bersama.
“Dengan adanya peristiwa ini, kalau Aremania nangis, kami lebih nangis lagi. Karena kami sudah tinggal di sini, KTP ya udah Malang. Artinya apa yang dirasakan mereka, kami juga nangis, demi Allah,” kata Jakmania di Malang, Hadi Cucas.
Bersama ke-40 kawannya, Cucas menilai jumlah korban tragedi Stadion Kanjuruhan tak bisa dianggap remeh. Untuk itu, dia berharap ada hukum yang ditegakkan untuk para korban. Serta, tragedi ini menjadi yang terakhir.
Menurutnya, tak selayaknya gas air mata ditembakkan di dalam stadion. Di ruang terbuka saja, dampak gas air mata cukup membuat semburat massa, apalagi di ruang tertutup. “Kami tentu menyesalkan peristiwa ini. Semua suporter tentu pasti kecewa jika timnya kalah. Tapi yang menyebabkan kematiankan bukan gara-gara antar suporter, tapi gas air mata yang ditembakkan,” ucapnya.
Perwakilan Aremania, Fanda Ardianto mengatakan bahwa proses hukum atas tragedi Kanjuruhan harus dilakukan setegak-tegaknya. “Tersangka harus. Ratusan orang dibunuh di depan mata ribuan orang. Masak satu tersangka aja satu hari gak bisa nangkap. Kan gak masuk akal,” tegasnya.
“Ini pembantaian. Gimana gak dibantai? Ditembaki gas air mata tapi pintu ditutup. Gimana gak banyak orang mati, banyak anak kecil juga,” tandasnya.