News  

Jembatan Tlogomas Digadang-gadang Pecah Kemacetan, Wawali Kota Malang: Sementara untuk Kendaraan Kelas 3

Jembatan Tlogomas. (Foto: Frederikus Bintang Hayati/Tugu Jatim)
Jembatan Tlogomas-Tunggulwulung, Kota Malang, Jawa Timur.(Foto: Frederikus Bintang Hayati/Tugu Jatim)

MALANG, Tugujatim.id – Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko beserta rombongannya meninjau proyek pembangunan Jembatan Tlogomas-Tunggulwulung yang telah rampung dibangun. Meski begitu, Pemkot Malang belum langsung mengoperasionalkan jembatan alternatif tersebut pada Selasa (22/02/2022). Rencananya, jembatan ini akan diresmikan dua hari lagi atau Kamis (24/02/2022).

Wawali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, dengan pembangunan Jembatan Tlogomas-Tunggulwulung ini dapat membantu masyarakat mengurangi kemacetan. Sebab, jembatan ini akan menjadi jalur alternatif lain untuk masyarakat.

“Secara struktur, jembatan ini sudah layak untuk digunakan masyarakat. Artinya, secara pengerjaan sudah selesai. Kemudian secara struktur juga sudah layak karena masa betonnya dan sudah terlewati sehingga siap untuk diresmikan,” katanya kepada Tugu Jatim.

Sofyan mengaku untuk peresmian Jembatan Tlogomas-Tunggulwulung ini akan dilaksanakan pada 24 Februari 2022. Semuanya akan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan pihak Provinsi Jatim.

Jembatan Tlogomas. (Foto: Frederikus Bintang Hayati/Tugu Jatim)
Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko saat meninjau Jembatan Tlogomas-Tunggulwulung. (Foto: Frederikus Bintang Hayati/Tugu Jatim)

“Kemarin sudah dipublikasikan pada 24 Februari 2022 diresmikan. Kemudian ada beberapa hal yang kondisional yang harus dikoordinasikan dengan provinsi karena jalur itu kan jalur provinsi. Tinggal sedikit lagi, semuanya sudah selesai tinggal diresmikan saja,” ungkapnya.

Wakil Wali Kota Malang dengan masa periode 2018-2023 ini menjelaskan, untuk kendaraan yang dapat melintasi jembatan tersebut yaitu kendaraan kelas tiga dan kelas satu. Tapi, akan disesuaikan karena desain jembatan untuk kelas satu.

Baca Juga:

“Untuk kelas kendaraan yaitu kelas tiga, tapi desain bangunannya untuk kelas satu sebetulnya. Tapi karena di sini ada sutet, kemudian PJU (penerangan jalan umum, red) yang mesti menyesuaikan dengan sutet saat ini yang operasionalkan kelas tiga,” jelasnya.

Dia menambahkan, semua akan memakan waktu dua minggu untuk menyelesaikan percobaan dan kendaraan akan dibatasi untuk kelas tiga saja. Tujuannya agar bisa meminimalisasi macet dan persoalan lainnya.

“Tapi dalam waktu dua minggu ini, sementara dibatasi untuk kendaraan kelas tiga dulu. Kondisinya kayak gitu kalau dibuka secara keseluruhan dengan jalur kelas satu, maka akan terjadi persoalan-persoalan lain seperti macet dan lain-lainnya,” ujarnya.