TUBAN, Tugujatim.id – Presiden RI, Joko Widodo membenarkan rencana impor 2 juta ton beras yang akan dilakukan Bulog. Kebijakan itu diambil sebagai antisipasi musim kemarau panjang atau el nino yang diprediksi terjadi mulai Maret 2023, dan puncaknya pada Juli-Agustus 2023.
“Ini untuk cadangan karena ancaman el nino juga pengaruh pada produksi bahan pangan,” jelas Jokowi, sapaan akrabnya, usai tanam padi di Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada Kamis (6/4/2023).
Tak hanya Indonesia, kata dia, el nino juga mengancam negara lainnya, seperti India, Vietnam, Thailand, Pakistan, dan lain-lain. Sehingga diperlukan kebijakan yang tepat untuk mengantisipasinya, salah satunya pengadaan beras.

“Ketika nanti sudah pada puncaknya (el nino), jangan sampai kesulitan mencarinya (beras). Lah mau beli ke mana lagi yang lainnya juga kena. Makanya dipersiapkan semenjak dini,” terangnya.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu juga menyampaikan, kebijakan impor beras dilakukan untuk menjaga kestabilaan harga gabah. “Dan itu (impor beras) tidak mengganggu harga gabah dari petani,” ujarnya.
Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (BPN) telah menugaskan Bulog untuk melakukan pengadaan beras sebanyak 2 juta ton dalam dua tahap. Pada tahap pertama, Bulog diminta mendatangkan 500 ribu ton beras.