SURABAYA, Tugujatim.id – Sugiat yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Sulawesi Barat kini resmi dilantik menjadi Pj Bupati Jombang per Minggu (24/9/2023).
“Dari BIN memang ditugaskan menjadi Kabinda Sulawesi Barat, tapi saya kelahiran Jombang. Putra asli Jombang, Desa Cawanan,” katanya selepas dilantik.
Ia yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengendalian Operasi Intelijen Dalam Negeri Deputi 2 Badan Intelijen Negara mengaku pernah bertugas untuk mengendalikan 34 provinsi.
“Di sana (Sulawesi Barat) ada perintah lagi jadi Pj di Jombang. Saya oke, saya putra daerah paling tidak saya tahu kondisi terlebih saya pernah di BIN,” ucapnya.
Sesuai arahan presiden yang disampaikan oleh Gubernur Jatim, prioritas Pj baru terletak pada penurunan stunding, pengendalian inflasi daerah, dan mempercepat investasi.
Meski begitu, ia akan tetap berkoordinasi dan bekerja sama dengan seluruh OPD terkait akselerasi seluruh program yang sebelumnya diemban oleh Mujidah, purna Bupati Jombang.
“Saya kira sudah cukup baik, mungkin nanti yang akan kita kemasi atau belum bisa dilaksanakan atau kurang kita perbaiki. Pada intinya adalah kita harus bekerja bersama tidak mungkin saya satu orang menjadi superman. Walaupun intel ya tetap manusia,” ujarnya.
Namun, prioritas lain yang ditekankan secara khusus oleh Gubernur Jatim adalah menjaga kondusifitas pemilu dalam waktu dekat. Mengetahui hal itu, tak dapat dipungkiri bahwa Jombang yang beridentitas sebagai Kota Santri menjadi titik penting dalam Pemilu 2024.
“Sampai saat ini kondisi di Jombang kondusif, hampir semua bisa dikendalikan. Ini pak sekda luar bisa pekerjaannya,” katanya.
Terkait pengamanan saat Pemilu, ia juga akan menjalin kerja sama dengan seluruh pihak, terutama jajaran DPRD sebagai mitra dan wakil masyarakat. “Supaya nanti di momentum pemilu 2024 ini emang cenderung agak meningkat atensinya, biasa dalam politik seperti itu asal tidak terjadi seperti tahun 2019, kita jaga bersama,” imbuhnya.
Beberapa hal yang ditekankan dan diwaspadai jelang politik, Sugiat menegaskan bahwa sebisa mungkin tidak adanya politik identitas di Kota Santri. “Tidak ada politik identitas, tidak ada SARA. Kita jaga bersama. Saya pikir Jombang cukup baik untuk masyarakat sudah dewasa. Kota santri memberikan tauladan yang baik dan itu yag akan kita jaga,” jelasnya.
Meskipun Jombang didominasi oleh Nahdlatul Ulama (NU), ia berkomitmen untuk tetap bersikap netral, terlebih menjelang Pemilu 2024. “Ketua PBNU sudah mengamanatkan jangan ada NU dalam perpolitikan. Saya sebagai ASN di BIN harus netral apalagi Pj, yang penting kita jaga supaya pemilu berlangsung baik, berlangsung jujur, adil, demokratis, dan apa yang menjadi tujuan negara bisa tercapai,” tandasnya.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti