TRENGGALEK, Tugujatim.id – Perdana menjadi tuan rumah, SMK Kesehatan Wijaya Husada Kabupaten Trenggalek menjadi venue Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK di tingkat Wilayah Kerja (Wilker) III Provinsi Jawa Timur bidang asisten keperawatan pada Senin (15/03/2021).
Pembukaan LKS Wilker III Jatim 2021 di SMK itu dihadiri Kepala SMK Kesehatan Wijaya Husada Trenggalek Erna Rohayati SAg, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Dr Ir Wahid Wahyudi MT, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wilayah Tulungagung-Trenggalek Solikin SPd MPd. Sementara itu, untuk jurinya dari Poltekkes Kemenkes Malang Prodi D-3 Keperawatan Trenggalek Rahayu Niningasih SKep Ns MKes dan dari RSUD dr Soedomo Trenggalek Sujiono SST MKes.
Kepala SMK Kesehatan Wijaya Husada Kabupaten Trenggalek Erna Rohayati SAg mengatakan, LKS Wilker III Jatim 2021 diikuti 10 kabupaten-kota, yaitu Kabupaten-Kota Malang, Kabupaten-Kota Batu, Kabupaten-Kota Blitar. Adapun Kabupaten-Kota Kediri, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, serta Kabupaten Mojokerto.
Menurut Erna, penyelenggaraan LKS Wilker III Prov Jatim 2021 kali pertama digelar di Kabupaten Trenggalek berkat kepercayaan yang diberikan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Provinsi Jatim kepada SMK Kesehatan Wijaya Husada karena memiliki prodi asisten keperawatan, selain prodi farmasi klinis dan komunitas.
“Tentunya ini adalah pengalaman pertama kami,” ungkap perempuan yang juga menjadi penanggung jawab penyelenggaraan LKS Wilker III Provinsi Jatim 2021 tersebut.
Erna melanjutkan, LKS Wilker III Jatim 2021 bidang asisten keperawatan mencari nominasi tiga terbaik. Pengumumannya pun dilakukan di hari yang sama.
Untuk diketahui, Erna menegaskan, jurusan asisten keperawatan adalah ilmu yang mendalami teknis dalam membantu seorang perawat, baik perawat RS atau klinik. Dia menuturkan, tak perlu khawatir akan peluang pekerjaan ketika menempuh keilmuan asisten keperawatan. Dia menegaskan, serapan kerja terbuka lebar bagi peserta didik untuk menjadi asisten keperawatan di Gunma Hospital, Jepang.
“Persentasenya mencapai 98 persen (peluang kerja ke Jepang), tinggal satu persen pertimbangan orang tua dan satu persen lagi pertimbangan anak,” tegasnya. (zamz/ln)