MALANG, Tugujatim.id – Universitas Negeri Malang (UM) menggelar pertemuan rutin rektor PTN se-Jawa Timur di Graha Rektorat UM lantai 9, Selasa (06/02/2024). Rapat rutin tiga bulanan ini mengupas banyak hal soal pendidikan di Indonesia.
Ketua Forum Rektor PTN se-Jawa Timur sekaligus Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof Dr Nurhasan yang memimpin pertemuan ini. Dia memaparkan beberapa poin yang dibahas bersama para rektor dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Prof Dr Muhadjir Effendy MAP.
Pertama, dia mengatakan, soal perluasan rapat koordinasi dengan PTS se-Jawa Timur. Kedua, membahas tentang perankingan kampus di tingkat internasional dan nasional.
“Kemudian membahas perankingan nasional dan internasional untuk kolaborasi kemajuan bersama,” kata Nurhasan.
Selanjutnya, dia melanjutkan, berkaitan dengan penguatan kolaborasi tri dharma perguruan tinggi di setiap kampus. Selain merujuk pada kondisi masing-masing kampus, rapat kali ini juga dibahas bagaimana menyikapi Peraturan Menteri (Permen) tentang UKT.
“Menyikapi tentang permen UKT dan sumbangan iuran pembangunan supaya tidak melanggar aturan,” tutur Nurhasan.
Menurut dia, peraturan tentang UKT ini berkaitan pula dengan aturan penerimaan mahasiswa baru. Jadi, setiap universitas harus sesuai dan patuh pada aturan pemerintah.
Tidak sendirian, dia kali ini juga didampingi Rektor Universitas Negeri Malang (UM) Prof Dr Hariyono MPd saat pemaparan materi. Menurut dia, pembahasan kali ini juga membahas tentang bagaimana menyikapi bonus demografi.
“Diperkuat tentang isu, baru bagaimana menyikapi bonus demografi. Apa itu bonus demografi dan bagaimana Indonesia Emas,” ucap Nurhasan.
Menurut dia, persiapan ini untuk mendukung dan menciptakan SDM yang unggul serta memperkuat SDA yang dimiliki untuk dikelola bangsanya sendiri. Jadi, tujuan dari forum kali ini adalah untuk menjaga kualitas PTN se-Jawa Timur.
“Bagaimana forum PTN ini menjaga kualitas di kampus masing-masing agar pemilu berjalan sejuk, damai, aman, dan nyaman,” lanjut Nurhasan.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Prof Dr Muhadjir Effendy MAP juga menjelaskan tentang transfer teknologi.
“Tentang transfer teknologi yang harus bisa diantisipasi PTN. Selama ini mengira bahwa transfer itu barang, alat teknologi yang masuk ke Indonesia. Transfer itu di otak. Bagaimana SDM PTN menguasai ilmu pengetahuan dan menguasai ilmu di luar negeri, kemudian dikembangkan di kampus sesuai kompetensi masing-masing itu dari Prof Muhadjir,” ucap Hariyono selaku rektor UM.
Jadi, pertemuan ini bertujuan untuk memberikan arahan dan koordinasi tentang peraturan yang akan dijalankan di kampus agar sesuai antar kampus satu dengan yang lainnya. Demikian pula, persiapan untuk menciptakan SDM unggul sebagai persiapan generasi emas. Rencananya, rapat rutin selanjutnya akan dilaksanakan di Jember.
Writer: Sinta Ayudiya
Editor: Dwi Lindawati