TUBAN, Tugujatim.id – Proses evakuasi 16 korban Kapal Motor Bintang Jaya Mandiri yang terbakar di Laut Jawa berlangsung kurang lebih satu sentengah jam lebih.
Menurut kapten kapal yang mengevakuasi 16 nelayan dari bencana kapal terbakar, Kapten Kapal Master (MT) Queen Majesty, Muh Amin Rahman menuturkan saat kejadian, dia bersama ABK melihat kepulan asap sejauh 7 mil atau 11 km dari jalur yang ia lintasi.
Kemudian kapal yang ia pimpin menuju ke lokasi. Ternyata, ada beberapa orang yang sudah terombang-ambing di laut dengan mengandalkan alat seadanya mereka mengapung.
“Sambil mempersiapkan tim rescue. Kemudian sekitar empat kali evakuasi membutuhkan satu jam setengah,” kata Kapten Amin Rahman.
Amim menambahkan, kebetulan tujuan dari Kapal MT Queen Majesty menuju ke Pelabuhan TBBM Tuban mengirimkan bahan bakar jenis premiun dari Tanjung Lepas Malaysia. Saat di perjalanan, pihaknya menemui para nelayan yang sedang berenang, seketika itu mereka langsung dinaikan ke kapal.
“Kita sudah pastikan kepada para nelayan yang selamat apakah masih ada yang tertinggal. Ternyata Alhamdulillah selamat tidak ada yang kurang,” tambahnya.
Setelah kejadian itu, pihaknya segera menghubungi dan melaporkan pihak kantor, Pertamina dan Basarnas. Bahwa telah terjadi kebakaran kapal yang membawa 16 nelayan asal Jawa Barat.
“Segera kita laporkan, dan bersandar ke Pelabuhan TBBM Tuban,” pungkasnya.
Untuk diketahui, ke-16 korban dari peristiwa kapal terbakar ini antara lain Ramin, Nono Cahyono, Sugeng Apriana, Agus Gunawan, Rasvadi, Candra Suraya, Dede Sumantri, Didi, Agus, Sarma, Seful, dan Caswanto. Sebanyak 12 korban tersebut berasal dari Indramayu. Selain itu, warga yang berasal dari Brebes yaitu, Supriyanto, Jaenal, dan Slamet Sanuri. Dan 1 korban lagi berasal dari Subang bernama Rio Prabowo.