PASURUAN, Tugujatim.id – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Pasuruan kembali marak. Bahkan sejak awal 2022, sebanyak 4 warga dinyatakan meninggal dunia akibat kasus DBD ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan dr Ani Latifah mengungkapkan, empat warga yang meninggal dunia akibat kasus DBD dikarenakan telat mendapat penanganan. Untuk empat warga yang meninggal itu usianya beragam, mulai anak-anak hingga dewasa.
“Demam berdarah itu harus diketahui sejak dini dan seketika diobati. Kalau terlambat penanganannya, bisa fatal hingga mengalami kematian,” ujar Ani pada Kamis pagi (26/05/2022).
Selain itu, selama empat bulan terakhir, Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan mencatat ada tren kenaikan kasus DBD. Menurut Ani, sejak Januari-Mei 2022, sudah ada sekitar 238 kasus DBD. Karena itu, Dinkes Kabupaten Pasuruan kini menggalakkan penyemprotan fogging dan menggerakkan para kader jumantik agar membagikan bubuk abate kepada warga.
“Kami telah menyelidiki epidemiologi untuk memutus penularan. Termasuk menggalakkan fogging dan sosialisasi dari para jumantik ke rumah warga sambil membawa bubuk abate,” imbuhnya.
Ani mengimbau warga agar kembali menggalakkan pola 3M. Mulai dari menguras dan menutup penampungan air hingga mengubur barang bekas yang menimbulkan genangan air.
“Lingkungan kotor bisa memicu nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak. Jadi harus menerapkan pola hidup bersih dan sehat, termasuk menjaga kebersihan lingkungan,” ujarnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim