TUBAN, Tugujatim.id – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat di Kabupaten Tuban. Tercatat selama 2024 sampai saat ini sudah 58 kasus pasien dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R Koesma Tuban dan satu pasien di antaranya meninggal dunia.
Direktur RSUD dr. R Koesma Tuban, Masyhudi mengatakan, peningkatan kasus DBD terjadi sejak tiga bulan terakhir dengan penyebaran hampir merata di seluruh kecamatan di Kabupaten Tuban. Pemicunya adalah cuaca ekstrim dan curah hujan yang cukup tinggi.
“Tercatat ada 58 yang dirawat di RSUD dr Koesma. Alhamdulilah tepat saat kita tangani,” kata Masyhudi, Minggu (17/03/2024).
Seseorang yang terinfeksi virus dengue umumnya mengalami demam tinggi secara mendadak hingga mencapai suhu di atas 38 derajat celsius. Fase ini disebut sebagai demam dengue. Demam terutama berlangsung pada 1–2 hari pertama dan akan turun pada hari ke-3.
Namun, perlu diwaspadai bahwa hari ke-3 hingga hari ke-5 saat demam sedang turun, justru merupakan masa kritis, di mana mungkin terjadi kebocoran cairan dari pembuluh darah yang disertai penurunan nilai trombosit sehingga memerlukan terapi cairan dan observasi ketat.
Eks Kepala Puskesmas Prambontergayang ini menyampaikan, satu pasien yang meninggal dunia akibat DBD. Karena memang terlambat penanganan, selain kasusnya sudah masuk fase berat.
“Saat kita tanganai memang sudah berat mas. usianya 2 tahunan,” ucapnya.
Jumlah kasus demam berdarah di Bumi Wali, dimungkinkan lebih banyak. Sebab, pasien tak hanya terpusat di RSUD dr. R Koesma saja, melainkan tersebar di beberapa rumah sakit, klinik, serta puskesmas. Dibandingkan tahun sebelumnya jumlah kasus demam berdarah tahun ini meningkat hingga 3 kali lipat.
“Rata-rata yang terkena DB disini usia balita. Namun ada satu yang paling dewasa itu usia 14 tahun. sedangkan pasien yang mendominasi di Kecamatan Palang itu ada 13 anak,” terangnya.
Reporter: Mochamad Abdurrochim
Editor: Darmadi Sasongko