SURABAYA, Tugujatim.id – Melindungi satwa yang terancam menjadi tanggung jawab semua pihak. Gerakan untuk saling menyadarkan tentang pentingnya menjaga hewan dilindungi kian masif dilakukan.
Salah satunya yang sedang digerakkan oleh organisasi Action Indonesia Global Species Management Plan (GSMP). GSMP berfokus pada perlindungan empat satwa yakni anoa, babi rusa, banteng, dan harimau sumatra.
Kali ini, GSMP bersama Kebun Binatang Surabaya (KBS) di Jawa Timur memperkenalkan satwa babi rusa kepada pengunjung. Seluruh pengunjung bisa berinteraksi dengan babi rusa melalui pawang di KBS. “Saya melihat pengunjung cukup antusias untuk bertanya ke pawang tapi sedikit malu-malu,” kata Kepala Humas KBS, Lintang, pada Minggu (13/8/2023).
Memperkenalkan babi rusa melalui interaksi secara langsung, pengunjung juga bisa feeding time sekaligus mengulik lebih jauh soal satwa. “Penontonnya banyak kayaknya pada malu-malu. Kalau setiap minggu feeding time. Untuk merangkul para pecinta satwa supaya mereka tidak pelihara di rumah dan edukasi secara langsung ketika berinteraksi. Kita juga punya aturan untuk kapasitas makanannya,” imbuhnya.
Terdengar, salah seorang pengunjung menanyakan perihal batas umur babi rusa. Selain itu, kepada anak-anak balita, pawang memperkenalkan makanan babi rusa.
“Tujuannya, menimbulkan kepedulian antarpengunjung bahwa satwa-satwa itu tidak selayaknya mereka pelihara, mereka buru, jangan dipelihara secara pribadi,” jelasnya.
Menurut Lintang, penting bagi masyarakat untuk memahami setiap satwa. Terlebih kepada larangan untuk memelihara satwa yang dilindungi. Habitatnya yang mulai menipis membuat satwa semakin terancam. Namun dengan memelihara satwa di rumah juga bukan menjadi solusi yang tepat.
“Nanti ditakutkan gennya tercampur, kemudian kesejahteraannya terpenuhi. Kandang itu kan harus ada ketentuannya, tidak sembarangan,” pungkasnya.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti