SIDOARJO, Tugujatim.id – Sebagian orang pasti sudah mengenal ide bisnis baru melalui Creative Class Organizer atau Kelas Kreatif. Kebanyakan usaha ini digeluti oleh para generasi muda.
Tentu saja, ide-idenya yang fresh dan kekinian tidak jauh-jauh dari Gen Z yang selalui mengikuti era. Salah satunya Creative Class “Teman Karya”.
Meski terbilang baru, usaha yang digeluti oleh dua perempuan muda Ika Zumrotun Najiah dan Brynda Raniansyah asal Sidoarjo cukup menarik banyak orang.
“Kami memilih Teman Karya itu ingin menyediakan wadah untuk orang-orang yang ingin mengekspresikan kreativitasnya atau hanya ingin sekadar belajar dan mengisi waktu weekend. Banyak kelas yang nantinya bisa diikuti, seperti dekor cake, merangkai bunga, melukis, ya seputar itu,” kata Ika Zumrotun Najiah kepada Tugu Jatim, Rabu (06/09/2023).
Menurut dia, tidak hanya sekadar mengisi waktu luang atau belajar. Melalui kelas kreatif, seseorang bisa mengasah skill-nya sebelum memulai usaha dan menambah penghasilan. Sebab, kelas kreatif ini dipandu oleh profesional.
Untuk sekali pertemuan, pendaftaran peserta akan dipatok harga mulai dari Rp100 ribu-Rp350 ribu, tergantung jenis kelasnya. Sebab, dari pelatih hingga alat dan bahan akan disediakan oleh pihak Class Creative Organizer.
“Justru yang jadi tantangannya itu dari HTM-nya karena terbilang cukup pricey. Tapi, itu sudah include untuk mentor dan barang (bahan),” ucapnya.
Namun, untuk menekan harga agar tidak boncos di modal, Creative Class Organizer bisa berkolaborasi dengan pihak ketiga seperti online shop.
“Kayak kami kemarin untuk kelas melukis itu, kami collab sama salah satu OL shop dan bahan-bahannya dari dia sehingga lebih murah,” tuturnya.
Sekali kelas, saat ini Teman Karya berhasil menarik minat sekitar 10 hingga 20 orang.
“Biar orang tertarik dengan kami, juga menyiasati dengan bikin doorprize buat best participant biar orang-orang semangat juga,” ungkapnya.
Pada tahap awal, Ika dan Brynda mengaku tidak fokus untuk mencari untung yang besar. Bagi dia, memulai bisnis harus diawali dengan konsistensi termasuk mengenalkan kepada publik.
“Nggak tentu (untung). Soalnya ngambil untungnya juga berbeda tiap kelasnya. Tapi, sekarang kami lebih fokus mengenalkan dulu melalui medsos lewat reels dan post IG biar orang-orang tahu Teman Karya,” ujarnya.
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati