MALANG, Tugujatim.id – Keberadaan bahasa dan budaya Jawa menjadi salah konsen mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM). Hal ini sebagaimana ditunjukkan dengan karya yang mereka hasilkan, yaitu Kuritabaya, buku cerita berbahasa Jawa.
Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) kembali menelurkan karya inovatif. Namanya Kuritabaya, sebuah buku cerita anak bahasa Jawa yang dilengkapi dengan fitur augmented reality (AR) berbentuk lift the flap. Sebuah terobosan dalam melestarikan tradisi budaya jawa pada generasi milenial.
Kuritabaya diciptakan oleh 5 orang mahasiswa UM yang diketuai oleh Mufazatul Istiqomah. Menurut dia, buku ini cocok menjadi media pendukung dalam proses pembelajaran bahasa dan budaya Jawa. Buku berbasis AR ini berangkat dari kondisi situasi cara belajar anak masa kini.
”Jadi harus ada penggabungan unsur kinestetik, audio, maupun visual sehingga siswa bisa bermain sambil belajar dan meminimalisasi kejenuhan yang ditimbulkan saat proses belajar,” ungkap dia.
Bahasa yang digunakan pun menggunakan Bahasa Jawa standar baku lengkap disertai dengan budaya unggah-ungguh lewat dialog-dialognya. Tak hanya itu, buku ini juga disertai ilustrasi gambar yang ciamik.
Dijelaskan dia, series pertama Kuritabaya yang telah terbit berjudul ‘Mlaku-Malku Ing Yogyakarta’. Dalam judul itu, dikenalkan 2 tokoh utama sekaligus maskot. Yaitu Banu dan Dara sebagai semacam guide atau pemandu. Keduanya adalah representasi dari bahasa nusantara (Banu) dan budaya nusantara (Dara).
Sejak diluncurkan, buku ini telah mendapat apresiasi positif banyak pihak, seperti datang dari Kacab Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Ema Sumiarti.
“Buku ini sangat kreatif, bisa dikembangkan lebih lanjut untuk jenjang yang lebih tinggi. Selamat dan sukses bagi tim yang menyusun buku ini. Semoga series berikutnya lebih kreatif, inovatif, dan bermanfaat untuk siswa tingkat dasar,” kata dia.
Dukungan serupa mengalir dari Peneliti Sastra Balai Bahasa Jatim Amir Mahmud, yang kata dia, media interaktif ini sangat mendukung dalam mengenalkan budaya kepada anak zaman sekarang. Bahkan bagi orang tua sekalipun.
”Kuritabaya cocok diedarake nganggo media cetak lan elektronik, uga difilemake amarga buku iki nduweni trobosan teknologi modern, iso diteruske mligi kanggo nglestareke lan pasinaon budaya lan Basa Jawa,” kata Amir.