TUBAN, Tugujatim.id – Ratusan hektare lahan eks Perhutani milik kilang minyak Tuban di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, hangus dilalap si jago merah pada Senin siang (04/09/2023) hingga Selasa dini hari (05/09/2023).
Pasca kebakaran lahan kilang minyak ini, ditaksir rugi sekitar Rp75 miliar. Sebab, tumpukan kayu gelondongan hasil tebangan di hutan jati peteng desa setempat itu ludes.
“Kerugian material tumpukan kayu jati di perkirakan jumlah kurang lebih Rp50 miliar-Rp75 miliar,” kata Kapolsek Jenu Iptu Rianto dalam laporannya.
Mantan KBO Satreskrim Polres Tuban ini menyampaikan dugaan dalam peristiwa ini, api berasal dari puntung rokok milik ODGJ yang setiap hari stand by di lokasi area lahan PT Kilang Minyak GRR.
“Namun sampai saat ini belum diketahui pasti sumber api tersebut berasal,” terangnya.
Meski polisi sudah menyebutkan luasan lahan dan kerugian, pihak PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Fungsi Early Work GRR Tuban belum memberikan keterangan itu.
“Iya, mohon izin kami investigasi mendalam perihal penyebab kebakaran dan hal-hal lain yang mengiringi insiden ini, termasuk jumlah kerugian yang kami alami. Bagi kami, keselamatan dan keamanan jauh lebih penting terutama keselamatan masyarakat di sekitar lokasi kejadian,” kata Senior Project Manager Early Work GRR Tuban M. Solihin.
Dia juga menggarisbawahi saat ini pihaknya sedang fokus untuk menanggulangi kejadian tersebut akan melakukan investigasi mendalam bersama pihak-pihak yang berkompeten setelah proses pemadaman selesai dilaksanakan.
“Alhamdulillah, kebakaran sudah dapat dikendalikan. Meski demikian, kami akan berkoordinasi dengan pemerintah desa serta kecamatan untuk memeriksa kembali adanya dampak kepada masyarakat,” lanjutnya.
Dia juga bertanggung jawab penuh atas insiden ini. Selain itu, memohon maaf atas insiden yang terjadi di area lahan kilang minyak Tuban.
“Sekali lagi terima kasih atas bantuan seluruh pihak untuk penanggulangan kejadian ini,” ujarnya soal lahan kilang minyak di Tuban yang terbakar.
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati