MALANG, Tugujatim.id – Warga Muharto Gang 7 Kota Malang, Muhammad Ishak (27) merupakan salah satu korban selamat dari tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Sabtu (1/10/2022) malam.
Saat kejadian tersebut, dia menonton pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dari tribun VIP. “Saya menyaksikan dengan mata kepala saya sendiri, dengan nyata tragedi Stadion Kanjuruhan pada tanggal 1 Oktober kemarin,” ucapnya.
Awalnya, beberi dia, memang ada suporter turun (dari tribun) ke lapangan, lalu lainnya ikut turun beramai-ramai. Ketika itu, petugas kepolisian langsung menembakkan gas air mata ke penonton, bukan ke lapangan. “Polisi menembakan gas air mata ke penonton di tribun. Dan pintu keluar itu ditutup. Jadi, mau menghindari gas air mata itu tidak bisa,” ungkapnya.
“Mau lari ke dalam lapangan untuk menghindari asap dari gas air mata suporter takut, karena di lapangan dilepaskan seluruh anjing dari kepolisian. Ini menurut saya bukan menangani kerusuhan suporter, tapi membunuh suporter dan semua terbukti ada video dan foto. Saksi-saksinya juga ada banyak,” imbuhnya.
Dia mengaku lupa jam berapa kejadian itu. “Saya lupa tadi malam itu kejadiannya jam berapa pastinya, karena tidak bisa melihat jam, waktu itu suasananya ribut. Keadaan semakin memanas, saya keluar dari tribun VIP. Saya keluar di tengah-tengah pintu 1 dan pintu 2. Ketika itu tidak bisa keluar karena ada baracuda dari kepolisian. Karena tidak bisa keluar, saya ikut bantu korban-korban yang tidak sadarkan diri ke VIP,” ucapnya.
Saat kejadian, dia mengaku melihat korban luka dan meninggal dunia. “Saya ikut juga menggotong mereka. Saya pulang setengah dua dan sampai rumah sekitar jam empat pagi. Saya betul-betul kasihan kepada korban. Harap diusut tuntas kasus ini karena yang dilakukan aparat sudah tidak berprikemanusiaan,” pintanya.
Dia berharap kasus ini diusut tuntas. “Apalagi, saya lihat ada aturan yang dilarang oleh FIFA bahwa tidak boleh ada gas air mata dan menembakannya di stadion. Sudah jelas itu di undang-undang FIFA. Itu harapan saya, karena sepengetahuan saya menembakan gas air mata itu ngawur. Jadi langsung ke penonton dan gerombolan orang. Kasihan, benar-benar kasihan,” ucapnya.