PASURUAN, Tugujatim.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut bahwa ketahanan pangan jadi tantangan di 2024. Pasalnya, Provinsi Jawa Timur ditetapkan sebagai lumbung pangan nasional di 2023.
Hal ini disampaikan dalam rapat tertutup High Level Meeting Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur yang digelar di Plataran Bromo, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, pada Sabtu (09/12/2023).
Khofifah mengatakan bahwa ketahanan pangan akan jadi salah satu tantangan dihadapi Indonesia di tahun depan.
Mantan Menteri Sosial ke 27 ini juga menyebut Jawa Timur sudah ditetapkan jadi lumbung pangan Nasional sejak 2020.
Hasil produksi padi di Jawa Timur selama tiga tahun terakhir juga secara konsisten menjadi yang tertinggi di antara 37 provinsi lain. Sehingga dia optimistis Jawa Timur bisa melampaui tantangan tersebut.
“Semua bisa terwujud berkat sinergitas semua pihak, termasuk pemerintah kota/kabupaten yang ikut berkolaborasi, support alat dan mesin pertanian seperti bed dryer dan rice milling unit,” ujar Khofifah.
Berdasarkan data BPS Jawa Timur di 2023, tingkat produksi padi di Jawa Timur saat ini sudah menembus 9,59 juta ton gabah kering giling (GKG). Hasil produksi padi ini berkontribusi sebanyak 17,89 persen dari produksi nasional sebesar 53,63 juta ton GKG.
Khofifah menjelaskan bahwa peningkatan produktifitas dan kualitas dari beras yang dihasilkan harus tetap terjaga. Oleh karena itu, wanita yang juga menjabat Ketua Umum Muslimat NU ini menegaskan bahwa tahap pasca panen perlu diperhatikan. “Ketika beras yang dihasilkan memenuhi standar premium, tentu harga ikut membaik dan berdampak pada kesejahteraan petani,” ujar Khofifah.
Selain itu, dalam rapat pertemuan dengan para stakeholder tingkat Jawa Timur ini, Khofifah juga menyampaikan terkait progres pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur pada 2023.
Dalam catatan BPS, ekonomi Jawa Timur pada Triwulan III tahun ini tumbuh 1,79 persen. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi ini jadi progres yang tertinggi dibanding lima provinsi lain di Pulau Jawa.
Jawa Timur juga memberikan sumbangsih cukup besar pada pertumbuhan perekonomian Indonesia. Di mana Jawa Timur jadi peringkat kedua yang menyumbang pertumbuhan ekonomi sebesar 14,6 persen.
Selain itu, Jawa Timur juga dia sebut menjadi penyumbang perekonomian terbesar kedua untuk tingkat di Pulau Jawa, dengan presentase sebesar 25,56 persen.
“Pertumbuhan ekonomi Jatim ini berbanding lurus dengan upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Jatim. Kemiskinan ekstrem di Jatim turun drastis dari tahun 2020 sebesar 4,4 persen menjadi 0,82 persen per Maret 2023,” pungkasnya.
Reporter: Laoh Mahfud
Editor: Lizya Kristanti