SURABAYA, Tugujatim.id – Dalam agenda vaksinasi masal 22 pejabat yang diadakan di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (14/01/2021), pukul 10.00 WIB, Ketua MUI Jatim KH Hasan Mutawakil menjelaskan bahwa vaksin sinovac sudah melalui pengamatan dari MUI dan BPOM. Dan keduanya juga sudah menerbitkan surat fatwa bahwa vaksin sinovac telah dijamin aman, halal, dan suci.
“Kami mengimbau kepada seluruh ulama, tokoh agama, masyarakat, dan organisasi untuk berperan dalam menyukseskan vaksinasi. Semua untuk kesehatan dan keselamatan. Dalam perspektif keamanan penggunaan, kehalalan, dan evikasi sudah punya dasar. Fatwa MUI terkait kesucian dan kehalalan dari vaksin ini, ada juga dari BPOM mengenai keamanan penggunaan. Selain itu, IDI sudah menjelaskan evikasi atau kemanjuran,” jelas KH Mutawakil kepada pewarta Tugu Jatim di Gedung Grahadi Surabaya.
Ketua MUI Jatim juga menyampaikan situasi bangsa yang sedang kurang menguntungkan akibat diterpa pandemi Covid-19 yang melumpuhkan berbagai lini hidup masyarakat. Sehingga perlu adanya sinergi antar pemimpin daerah dalam membuat kebijakan yang menyukseskan vaksinasi.
“Situasi dan keadaan bangsa kita sekarang kurang menguntungkan dengan dilanda Covid-19. Dalam keadaan seperti ini, kerja sama antar pemegang kebijakan di Jatim merupakan bagian dari sinergi dan kebersamaan demi kesuksesan program vaksinasi yang dicanangkan secara nasional oleh pemerintah,” lanjut KH Mutawakil pada pewarta Tugu Jatim di Surabaya, pukul 10.30 WIB.
Selain itu, MUI juga sudah sepakat untuk membantu pemerintah dalam menyukseskan program vaksinasi tersebut. Lantaran program penyembuhan semacam ini merupakan bagian untuk kebaikan dan kemaslahatan umat manusia di dunia, khususnya masyarakat di Jawa Timur dan Indonesia.
“MUI sudah sepakat bahwa bertugas membantu suksesnya program pemerintah yang memang bermuara untuk kesehatan dan kemaslahatan umat, di antaranya program vaksinasi ini. MUI mengeluarkan imbauan pada masyarakat di Jatim untuk menyukseskan program ini, mengikuti rangkaian vaksinasi secara masal dimulai sejak 13 Januari 2021,” lanjut ketua MUI yang mengenakan peci hitam, baju muslim, dan sarung berwarna putih bergaris itu.
KH Mutawakil menegaskan bahwa tidak ada pemerintah yang sengaja menyengsarakan rakyatnya, apalagi Pemerintah Republik Indonesia yang mayoritas umat Islam. Negara tidak akan mempertaruhkan nyawa dan keselamatan rakyatnya, harus yakin dengan kemanfaatan program vaksinasi, kendati vaksin ini tidak menjamin 100% keberhasilanya karena kesembuhan wilayah sebab-akibat yang ditentukan Allah. (rangga aji/ln)