SURABAYA, Tugujatim.id – Komisi Informasi (KI) Provinsi Jatim makin intensif untuk terus membumikan Keterbukaan Informasi Publik di semua badan publik. KI Jatim menggelar silaturahmi dan audiensi di kantor Baznas Jatim, kompleks Gedung Islamic Center Jatim, Jalan Dukuh Kupang, Surabaya, Jumat (10/01/2025).
Gerakan KI Jatim ini sesuai amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008. Karena itu, KI Jatim kolaborasi bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jatim soal tata laksana keterbukaan informasi publik.
Kunjungan KI Jatim ini langsung diterima Ketua Baznas Jatim Prof KH Ali Maschan Moesa dan jajaran wakil ketua Baznas Jatim. Yakni, KH Ahsanul Haq, H Masnuh, KH Muhammad Zakki. Sementara itu, hadir Ketua KI Jatim Edi Purwanto, Kabid Kelembagaan M. Sholahuddin, serta pegawai sekretariat.
Baca Juga: Sensasi Kuliner Malaysia di Malang, Cita Rasa Autentik Tanpa Perlu Jauh ke Negeri Jiran
Ketua KI Jatim Edi Purwanto mengatakan, kunjungan ke Baznas Jatim itu bagian ikhtiar untuk menjalin sinergisitas dan kolabarasi. Selain bersilaturahmi, juga bagian dari upaya memperkuat pemahaman dan pelaksanaan keterbukaan informasi, termasuk di lingkungan Baznas sebagai badan publik.
“Kami bersama-sama ingin memahami kepatuhan akan pentingnya keterbukaan informasi, kemudian menyosialisasikan kepada Baznas di kabupaten/kota di Jatim,” ujarnya.
Edi menjelaskan, keterbukaan informasi juga menjadi kebutuhan untuk membangun dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap badan publik, termasuk Baznas.
“Keterbukaan informasi yang jelas, transparan, akuntabel, maka insyaa Allah masyarakat akan makin percaya untuk menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui Baznas. Kemudian, semakin banyak pula masyarakat yang akan merasakan atau mendapatkan manfaat dari Baznas,” kata Edi.
Sementara itu, Ketua Baznas Jatim Prof KH Ali Maschan Moesa menyambut baik inisiatif kolaborasi dari KI Jatim. Mantan Ketua PWNU Jatim itu menegaskan, Baznas ini badan publik yang memiliki tanggung jawab moral untuk juga menginformasikan yang transparan dan tepercaya kepada masyarakat.
“Era digital ini, informasi adalah kunci. Kolaborasi dengan KI Jatim ini menjadi bagian dari etics managemeny yang harus dipegang teguh oleh badan publik seperti Baznas. Informasi itu seperti pisau bermata dua. Nah, kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang benar agar tidak terjebak dalam berita hoaks,” katanya.
Dia menambahkan, pihaknya menyadari keterbukaan informasi juga menjadi sarana untuk menarik lebih banyak masyarakat agar ikut aktif dalam berzakat (Muzakki) melalui berbagai fitur digital yang telah disiapkan Baznas.
“Informasi makin meluas dan transparan, masyarakat akan semakin mudah berzakat dan menyalurkan dana untuk kemaslahatan umat. Wong cilik isok gumuyu,” terang guru besar Sosiologi itu.
KH Ali Maschan berharap kolaborasi KI Jatim dan Baznas Jatim ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan partisipasi masyarakat untuk berzakat. Selain itu, juga memastikan tata kelola informasi publik berjalan sesuai prinsip transparansi dan akuntabilitas.
’’Dalam dunia informasi yang berkembang pesat seperti sekarang, kebenaran informasi harus tetap dijaga agar tidak menyesatkan masyarakat. Hal ini harus terliterasi dengan bijak,” katanya.
Sedangkan Wakil Ketua II Baznas Jatim KH Ahsanul Haq mengaku bersyukur bahwa penerimaan zakat melalui Baznas Jatim dalam beberapa tahun terakhir terus meningkat signifikan. Misalnya pada 2024, zakat yang terkumpul melalui Baznas Jatim berkisar Rp50 miliaran. Angka itu belum akumulasi dari daerah-daerah.
Dia mengatakan, peningkatan itu menjadi satu indikator bahwa tata kelola dan tata laksana informasi di Baznas Jatim berjalan transparan dan akuntabel sehingga menumbuhkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam berzakat.
“Insyaa Allah 2025 dengan strategi-strategi yang telah dan akan dilakukan, mudah-mudahan bisa terkumpul Rp60 miliar,’’ kata kiai yang juga Katib Syuriah PWNU Jatim itu. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Editor: Dwi Lindawati