PASURUAN, Tugujatim.id – Komisi X DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Kota Pasuruan, Rabu (06/12/2023). Salah satu yang menjadi tujuan rombongan komisi yang membidangi pendidikan, olahraga, dan sejarah ini adalah titik kawasan Wisata Religi terintegrasi dan wisata Heritage di Kota Pasuruan.
Kunjungan rombongan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf ini dimulai dari lokasi pembangunan taman tematik Krampyangan, Kecamatan Bugul Kidul. Kemudian bergeser ke lima institusi sekolah, baik tingkat PAUD hingga perguruan tinggi. Kunjungan kerja ini kemudian berlanjut ke bangunan bersejarah menara air peninggalan Belanda di dekat Kantor Tourism Information Center (TIC) Kota Pasuruan.
Rute terakhir, rombongan Komisi X DPR RI ini meninjau wisata religi Payung Madinah sekaligus beribadah di Masjid Jami’ Al Anwar dan berziarah ke makam Kiai Abdul Hamid di kawasan Alun-Alun Kota Pasuruan.
Ditemui usai kunjungan, Dede Yusuf selaku Wakil Ketua Komisi X DPR RI ini mengatakan bahwa dirinya melihat potensi yang besar terkait wisata religi dan heritage di Kota Pasuruan. Dia menyebut Kota Pasuruan sudah terkenal di pulau Jawa sebagai salah satu destinasi wisata religi di Indonesia. Apalagi, dia menyebut dalam setahun pengunjungnya bisa mencapai jutaan orang.
“Tapi kawasannya (wisata religi) sangat terbatas, potensinya ada sehingga dikembangkan seperti wisata madinah ini kami sangat mendukung karena jarang adA yang mendorong, ini bisa bagus wisata heritage daerah juga,” ujar Dede Yusuf ditemui usai kunker.
Karena itu, Komisi X DPR RI sendiri mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Pasuruan yang dianggapnya sudah serius dalam pengembangan wisata. Dia mengajak agar Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf dan jajarannya bersama-sama ke Kantor DPR RI di Jakarta untuk memaparkan konsep pengembangan wisata religi dan heritage.
“Saya kagum dengan Kota Pasuruan, kami mengundang Gus Ipul untuk datang ke DPR RI menemui untuk presentasi terkait dengan rencana pembangunan ke depan,” ucapnya.
Pemerintah Kota Pasuruan memang tengah menjemput bola untuk bisa mendapat kesempatan memperoleh dukungan bantuan dana pembangunan kawasan wisata religi dari pemerintah pusat. Terkait bantuan keuangan tersebut, Dede menyebut bila pada prinsipnya skema bantuan keuangan tersebut memang ada alokasinya dari pemerintah pusat untuk pembangunan daerah.
“Bantuan pembangunan untuk kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan wisata religi di sini memang proses perjuangan. Tapi, di sini faktor keunggulan dari daerah lain, di antaranya ada makam Mbah Hamid, harus ter-sounding dengan baik. Seperti misalnya kalau di Jawa Tengah ada Masjid Demak, wisata religinya luar biasa,” imbuhnya.
Pria yang pernah menjadi seniman dan aktor kawakan Indonesia ini menyarankan agar Pemkot Pasuruan perlu meningkatkan fasilitas-fasilitas penunjang dan kualitas SDM warganya. Jadi, nantinya wisatawan yang datang berkunjung bisa merasa nyaman sehingga tertarik untuk kembali datang ke Kota Pasuruan.
“Agar menggaet orang-orang yang ingin kunjungan-kunjungan, amenities-nya (kenyamanan) harus ada. Pemberian stan makanan, parkir, termasuk SDM masyarakat, kalau bisa baik, ramah ke tamu. Dan tamunya kan punya ekspektasi,” ujarnya.
Writer: Laoh Mahfud
Editor: Dwi Lindawati