Malang – Korban meninggal dunia dalam insiden berdarah lift proyek gedung baru Universitas Islam Malang (Unisma) bertambah 1 orang. Yakni Rahmad Arifin (31) warga asal Dusun Kasembon, Kabupaten Malang.
Informasi yang dihimpun, Arifin meninggal dunia di RS Karsa Husada Kota Batu dua hari pasca kejadian lift proyek terjatuh. Ia diketahui sempat mendapat perawatan intensif. Tewasnya Arifin membuat daftar rentetan korban meninggal dunia dalam insiden berdarah ini bertambah 5 orang, dari total 11 korban yang terjatuh dari lift.
Hal ini dibenarkan Kasubnit I Unit IV Sat Reskrim Polresta Malang Kota, Iptu Rudi Hidajanto bahwa korban meninggal dalam insiden itu bertambah satu orang saat mendapat perawatan intensif di rumah sakit.
Also Read
Baca Juga: 5 Fakta Pulau Sempu yang Ingin Dibangun Lapas oleh Kemenkumham
”Benar, korban bertambah jadi 5 orang. Sedangkan, semua korban luka yang dirawat kini sudah lewat masa kritis dan siap diminitai keterangan,” ungkap Rudy mewakili Kasat Reskrim Polresta Malang, AKP Azi Pratas Guspitu, kepada awak media belum lama ini.
Sebab itu, penyelidikan atas insiden lift proyek terjatuh ini mulai meningkat ke level serius guna mengungkap rekonstruksi kejadian hingga menemukan siapa yang pantas bertanggung jawab atas kecelakaan kerja ini. ”Pasti akan ada penetapan tersangka. Tapi kami juga harus hati-hati,” tambahnya.
Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu hasil kajian dari tim Labfor Polda Jatim yang sudah melakukan olah TKP sejak beberapa waktu lalu. Lebih lanjut, penjadwalan pemanggilan saksi mulai saksi mata kunci, Direktur RSI Unisma, Yayasan Unisma dan pihak kontraktor juga mulai disiapkan.
“Kami ingin tahu kronologi persisnya para pekerja ini saat naik lift. Itu atas ide siapa, gimana ceritanya,” pungkasnya.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Terus Meningkat, Khofifah Bakal Realisasi RS Lapangan Darurat di Malang
Sebagai informasi, daftar kelima korban meninggal dunia dalam insiden lift proyek jatuh ini yakni 1 orang warga Pakis yakni Kasianto (40), 2 orang warga Jabung yakni Lukman (35) dan Subeki (30), 1 orang warga Ngantang, Agus (30) dan terbaru Arifin (31) warga Kasembon, Kab. Malang.
Sementara, 6 orang lainnya mengalami luka-luka. Diantaranya adalah 2 warga Jabung Toni (25) dua tangannya patah dan Andika (25) mengalami luka mulut parah. Depi (25), warga asal Pakis juga alami patah tangan dua-duanya.
Lalu ada Arifin (31) warga asal Kasembon alami patah tangan. Fatkur (30) warga Gondanglegi alami latah kaki. Dan Ludi (25) asal Poncokusumo luka ringan. (azm/gg)