Malang – Sejak kemarin ramai diperbincangkan terkait keinginan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoli, mendirikan Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kabupaten Malang di Pulau Sempu.
Tentu ini menjadi pro dan kontra karena hingga saat ini status Pulau Sempu sebagai cagar alam.
Berikut 5 fakta Pulau Sempu yang dihimpun tim tugumalang.id dari website BBKSDA Jawa Timur.
1. Masih Berstatus Cagar Alam
Status Pulau Sempu yang merupakan cagar alam membuat pulau yang merupakan bagian dari gugusan Pulau Melayu ini hanya boleh dijadikan objek penelitian.
Hingga saat ini terus dilakukan rehabilitasi terhadap pulau ini agar fungsi cagar alamnya kembali pulih dan optimal kembali.
Baca Juga: Mau Belanja Aman di Online Shop? Tips-tips Ini Wajib Anda Ketahui!
2. Wisatawan Dilarang Memasuki Pulau Sempu
Pulau Sempu beberapa tahun belakangan memang sering dijadikan objek wisata bagi masyarakat. Namun, ternyata Pulau Sempu dilarang untuk dikunjungi kecuali untuk penelitian dan edukasi.
Seandainya ada wisatawan yang nekat menyebrangi laut untuk menuju pulau tersebut, siap-siap akan distop oleh Suatu Polisi Kehutanan yang rutin melakukan patroli.
Petugas akan memberikan sosialisasi dan meminta penumpang dan pemilik perahu untuk putar balik.
3. Menyimpan Lebih dari 30 Jenis Burung
Tim patroli dan pengamat burung dari BBKSDA dan ProFauna menemukan setidaknya ada lebih dari 30 jenis burung di pulau ini.
Terpantau burung-burung langka seperti Elang Ular Bido (Spilornis cheela), Elang Laut Perut Putih (Haliaeetus leucogaster), Kangkareng Perut Putih (Anthracoceros albirotris), Rangkong Badak (Bucheros rinoceros) dan Julang Emas (Rhyticetos undulatus) masih tampak berkeliaran di sana.
Juga jenis Kokokan Laut, Julang Emas, Kangkareng Perut Putih, Pelatuk Ayam, Raja Udang Meninting, Takur Tenggeret, Cekakak Australia, Cica Daun Besar, Asi Topi Sisik, Cangak Merah, Cucak Keling dan lainnya masih ditemukan.
4. Masih Didiami Macan Tutul
Ternyata Pulau Sempu masih didiami oleh Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas). Meskipun, keberatan belum pernah tertangkap kamera yang disiapkan BBKSDA Jawa Timur.
Namun, masyarakat dan petugas berhasil menjumpai keluarga dekat kucing itu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Macan Tutul Jawa ini pertama kali dijumpai di pulau ini pada 1996. Dan terbaru pada 2013 saat petugas BKSDA melaksanakan Pelepasliaran Elang Bondol.
Jenis Macan Tutul Jawa yang ditemukan diperkirakan merupakan Macan Tutul (light morph) dan Macan Kumbang (dark morph).
5. Sudah Terapkan Smart Patroli
Satuan Polisi Kehutanan bersama Masyarakat Mitra Polhut (MMP) sudah menerapkan sistem smart patroli untuk mencegah adanya perburuan liar.
Caranya dengan melakukan patroli pada titik-titik yang dianggap rawan perburuan dan membuka jalur baru bila ditemukan tindak pidana kehutanan di Pulau Sempu.
Lalu, data-data akan dicatat mulai dari titik koordinat jalur sampai hasil pengamatan untuk dijadikan database kawasan. Data akan dicatat detail, bahkan tanda-tanda suara satwa akan dimasukkan dalam database.
Dipasang juga kamera pengawas pada titik-titik yang sering dilewati Macan Tutul Jawa. (rap/gg)
Comments 1