MALANG, Tugujatim.id – Kota Malang kembali diganjar Piala Adipura berkat kerja kolaboratif yang dilakukan pemerintah bersama berbagai unsur dalam pengelolaan lingkungan. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya langsung menyerahkan apresiasi itu kepada Wali Kota Malang Sutiaji dalam acara Penghargaan Adipura 2022 di Auditorium Gedung Manggala Wana Bakti, Jakarta, Selasa (28/02/2023).
“Ini buah kerja bersama dan spirit kolaborasi. Saya sampaikan terima kasih kepada pasukan kuning, petugas taman, penggiat, kader-kader lingkungan, para pelaku usaha, jajaran Polri, TNI, akademisi, jajaran dewan, para ketua RW dan RT, serta segenap ASN dan warga Kota Malang. Semoga ini makin meneguhkan kami untuk makin menguatkan tata kelola kota yang berwawasan lingkungan,” ujar Sutiaji pasca menerima piala yang terakhir direngkuh Kota Malang pada 2017.

Dia mengatakan, penilaian Adipura kembali digelar 2022 karena sempat vakum selama pandemi. Hal tersebut dinilai turut mendukung pencapaian target pengelolaan sampah sebesar 100 persen dan pengurangan sampah hingga 30 persen pada 2025 sesuai Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional (JAKSTRANAS) Pengelolaan Sampah.
Sutiaji juga menambahkan, Kota Malang komitmen merealisasikan target nasional tersebut. Karena itu, capaian pengurangan sampah saat ini yang telah mencapai lebih dari 24 persen dari potensi timbulan sampah lebih dari 680 ton per hari harus terus ditingkatkan.
Dia juga mengatakan, payung hukum pengelolaan sampah juga telah dimutakhirkan lewat Perda Nomor 7 Tahun 2021 yang mengintegrasikan paradigma pengurangan sejak hulu yakni dari rumah tangga.
Jika didukung bersama, implementasi regulasi tersebut menurutnya juga akan sangat membantu keberlanjutan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Supiturang yang telah dimodernisasi teknologi sanitary landfill pada 2021 lalu.
“TPA kami memang mampu mengolah dengan kapasitasnya hingga 726 ribu meter kubik. Tapi, kesadaran untuk bijak mengurangi sampah dari rumah adalah kunci yang tak kalah penting saat ini,” tegasnya.
Pemkot Malang juga terus memperkuat proses edukasi dan pemberdayaan, peremajaan angkutan sampah, pemilahan, optimalisasi TPS 3R dan bank sampah, penanganan permasalahan sampah sempadan sungai dan pengembangan ekonomi sirkular hijau yang sinergi dengan ekonomi kreatif.
Sementara itu, Menteri Siti Nurbaya menyampaikan pentingnya seluruh pihak mengantisipasi perubahan iklim yang fenomenanya makin berdampak pada ekosistem dan lingkungan. Salah satunya dengan menerjemahkan arahan Presiden Jokowi untuk tuntas kelola sampah lewat peran aktif pemda dan masyarakat.
“Salah satu agenda adalah pilot project penanganan sampah kewilayahan berbasis ibu kota kecamatan. Demikian pula penguatan paradigma sampah menjadi resources, termasuk sebagai sumber energi melalui percontohan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa),” terang Siti.
Untuk diketahui, penghargaan Adipura diberikan oleh Kementerian LHK kepada kota/kabupaten yang dinilai berhasil membenahi aspek pengelolaan lingkungan. Meliputi sejumlah kategori mulai dari sertifikat, plakat, Piala Adipura, hingga Piala Adipura Kencana sebagai penghargaan tertinggi. Pada 2022, hanya ada tiga kota besar yang meraih Piala Adipura, yakni Kota Malang, Bogor, dan Jambi. (adv)