PASURUAN, Tugujatim.id – Bencana tanah longsor di Dusun Keduwung, Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, menimbun tiga petani hingga tewas pada Jumat (28/4/2023) sore.
Kronologi bencana tanah longsor yang menewaskan tiga petani yang masih satu keluarga ini terjadi saat korban tengah menanam kentang.
Kapolsek Puspo, AKP Kuncoro menyatakan bahwa berdasarkan kesaksian warga, sebelum tanah longsor terjadi, tiga korban pergi ke kebun kentang di lahan Perhutani KRPH Cukurguling BKPH Tosari di Dusun Keduwung.
Ngatimun (50) beserta anak dan cucunya, Agus Kuprit (30) dan Ravianto (15) saat itu sedang menanam kentang di lahan yang disewa dari Perhutani.
“Kondisinya saat itu hujan deras mulai pagi jam 9 hingga sore hari,” ujar Kuncoro, pada Sabtu (29/4/2023).
Diduga akibat tidak kuat menahan air hujan, tebing tanah lahan Perhutani tersebut longsor sekitar pukul 15.00 WIB.
Kuncoro menjelaskan bahwa saat itu, ketiga korban sempat diperingatkan terkait adanya longsor oleh salah satu petani lain bernama Paimi (45). Namun, para korban diduga tidak mendengar peringatan tersebut. Sehingga ayah, anak, dan cucu tersebut tidak sempat menyelamatkan diri.
“Ketiga korban sempat berteduh di tenda yang dibuat di tengah kebun. Karena hujan deras, mungkin tidak mendengar ketika diperingatkan ada longsor,” ungkapnya.
Walhasil, longsoran tebing setinggi 100 meter dan lebar 7 meter tersebut pun menimbun dan menyeret ketiga korban.
Jenazah sang cucu, Ravianto pertama kali ditemukan warga tertimbun tanah sejauh 70 meter dari lokasi kejadian. Kemudian tubuh sang kakek, Ngatimun ditemukan sejauh 200 meter dari lokasi kejadian. Sementara jenazah Agus Kuprit ditemukan terseret hingga ke dasar jurang sejauh 500 meter dari lokasi kejadian.
“Ada ratusan warga yang membantu pencarian korban. Ketiganya ditemukan sudah meninggal dunia dalam kondisi luka-luka parah di sekujur tubuh,” jelasnya.
Jenazah ketiga korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan.
“Hari ini pihak keluarga korban, yakni menantu dan anaknya akan diberikan bantuan sembako dan kebutuhan lain,” pungkasnya.
Sementara pihak kepolisian dan perangkat desa setempat telah berkoordinasi dengan pihak BPBD Kabupaten Pasuruan untuk melakukan upaya pencegahan longsor susulan.