TUBAN, Tugujatim.id – Sekretaris Desa (Sekdes) Sidonganti, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, ditemukan tewas mengenaskan dengan luka bacok di sekujur tubuhnya pada Selasa (24/10/2023). Saat ini polisi masih mendalami kasus dugaan pembunuhan sadis sekdes Sidonganti ini dengan mengumpulkan keterangan serta petunjuk bukti lainnya.
Kapolsek Kerek AKP Darmono menuturkan, pihaknya menerima laporan dari warga bahwa ada orang tergeletak bersimbah darah di tengah ladang pinggir jalan Montong–Kerek, desa setempat. Dia bersama jajaran Satreskrim Polres Tuban langsung mendatangi lokasi pembunuhan ini.
“Saat kami sampai di lokasi, korban sudah meninggal dunia dengan posisi terkelungkup di tengah ladang, letaknya di pinggir jalan,” ucap AKP Darmono.
Baca Juga: Sebelum Dibunuh, Sekdes Sidonganti Tuban Diundang Rapat Evaluasi DD dan ADD di Kecamatan Kerek
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas menemukan dua kendaraan masing-masing mobil pickup dan motor yang digunakan pelaku maupun korban. Barang bukti lainnya seperti baju harian dinas yang masih dikenakan dan tas yang ditemukan tidak jauh dari tempat korban tergeletak, sepatu, dan lain-lainnya.
“Ini masih kami dalami,” ucap Darmono.
Diberitakan sebelumnya, Kapolsek Kerek AKP Darmono kepada awak media menuturkan kronologi kejadian korban bersama pelaku pembunuhan melaju dari arah selatan menuju utara. Saat berada di lokasi kejadian, pelaku yang mengemudikan mobil bernopol A 8382 EX, menabrak motor trail S 2182 EAF yang dikendarai korban.
Baca Juga: Pria Berseragam ASN yang Tewas Mengenaskan Merupakan Sekdes Sidonganti Tuban
Selanjutnya, korban yang masih bernyawa melarikan diri ke tengah ladang. Pelaku pun ikut mengejar korban hingga akhirnya sekdes Sidonganti ini terbunuh di tangan pelaku dengan beberapa luka bacok di tubuhnya. Pelaku kemudian melarikan diri.
“Luka bacok di bagian leher, hidung, pergelangan tangan, pinggang, dan juga kaki,” terangnya.
Ketika disinggung apakah dugaan pembunuhan ini ada hubungan erat dengan motif dendam? Pihaknya menyampaikan masih akan mendalami kasus ini.
”Masih kami dalami,” ujarnya.
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati