TUBAN, Tugujatim.id – Merayakan lebaran Idul Fitri tidak lengkap rasanya jika belum ada sajian kue kering. Jenis kue ini selalu menjadi pilihan keluarga yang biasanya diberikan pada tamu. Wajar bila menjelang Idul Fitri kue kering menjadi buruan para ibu-ibu.
Keadaan ini oleh owner Sanshana Cookies and Cake, Puji Setiawati, warga Kelurahan Latsari, Kecamatan/Kabupaten Tuban sebagai peluang bisnis. Setiap Ramadhan, dia selalu banjir orderan kue kering. Bahkan selama Pandemi Covid-19 dua tahun terakhir tidak mempengaruhi pesanan kue kering buatannya.
“Alhamdulillah setiap momen lebaran kami dapat orderan hingga 2 ribu pak. Walaupun pandemi kemarin tidak pangaruh masih banyak yang order,” kata Puji sapaan arabnya kepada awak Tugu Jatim saat ditemui di kediamannya, Minggu (24/4/2022).
Keahlian membuat kue yang didapatkan secara otodidak membuatnya berhasil menciptakan berbagai jenis kue kering, seperti nastar, kastengel, sagu keju, red velvet, putri salju, semprit, lida kucing, dll.
Namun, di antara semua buatannya itu yang paling favorit dan banyak diminati adalah kue nastar dan kastengel.
“Yang paling banyak diminati atau laris adalah nastar. Banyak yang suka. Isinya nanas,” terangnya.
Ia menjelaskan harga kue yang dia jual bervariasi, tergantung besar dan kecilnya ukuran. Ukuran kecil dibanderol mulai Rp 25 ribu hingga 45 ribu. Sedangkan untuk ukuran besar dijual dari Rp 50 ribu sampai 120 ribu.
Dia juga melayani pembelian paketan, satu paket isi 4 dijual Rp 150 ribu, kemudian Rp 105 ribu untuk isi 3 dan Rp 205 ribu untuk paket isi enam.
“Yang mahal kue nastar. Ukuran 500 gram saya jualnya Rp 85 ribu dan kastangel sekitar Rp 90 ribu,” tandasnya.
Karena banyaknya pesanan yang dilayani, pihaknya memilih membatasi produksi pada kue nastar dan kastengel untuk ukuran besar.
“Saya batasi ukuran besar nastar hanya 120 pak dan kastangel 100 pak. Karena kami lumayan kewalahan dengan orderan yang lainnya,” kata perempuan yang memperkerjakan empat karyawan itu.
Selain itu, pihaknya tidak menerima pesanan lagi saat memasuki bulan suci Ramadhan. Karena waktunya dimanfaatkan untuk memproduksi dan mengemas kue yang selanjutnya dikirim ke pemesan.
“Sebelum puasa sudah open BO, close satu minggu sebelum puasa,” tandasnya.
Kalau untuk aktivitas sehari-hari di luar momentum Ramadhan, Puji menjual kue basah, hantaran lamaran, dan kue tart untuk ulang tahun di toko kuenya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim