SURABAYA, Tugujatim.id – Permasalahan seputar privilege dan non privilege seringkali menjadi keresahan bagi anak muda saat ini. Membahas hal itu, Generasi Perintis membuka diskusi di 25 kota.
“Kami mencoba memecahkan ini dengan mengangkat pertanyaan bagaimana sebaiknya agar aspirasi generasi muda selaku kaum non privilege bisa tersampaikan,” kata Co-Founder Generasi Perintis, Muhammad Syaeful Mujab, pada Minggu (31/12/2023).
Sudah dimulai sejak 15 November 2023 lalu, Generasi Perintis berkolaborasi dengan beberapa komunitas lokal.
Beberapa kota yang disambangi diskusi ini adalah Bandung, Ciamis, Kuningan, Cirebon, Sumedang, Karawang, Indramayu, Bekasi, Majalengka, Semarang, Surakarta, Tegal, Blora, Rembang, Jepara, Demak, Surabaya, Bangkalan, Gresik, Malang, Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Ngawi, dan
Madiun.
“Kami ingin membaca secara utuh karakter generasi muda di Indonesia sekaligus menjadi forum berjejaring generasi muda setempat,” ujar Mujib.
Tercatat, sebanyak 1.300 peserta telah mengikuti kegiatan ini. Tidak hanya diskusi tetapi juga loka karya hingga program beasiswa untuk mahasiswa dan siswa SMA/SMK.
“Beasiswa ini berupa program binaan kepada para perintis (peserta) dan ekosistem yang suportif,” tandasnya.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti