TUBAN, Tugujatim.id – Langit di atas lapangan Desa Tasikmadu, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban berbeda dari biasanya pada Minggu (15/9/2024) sore. Langit biru yang cerah dihiasi warna-warni beragam layang-layang berukuran raksasa.
Saat itu memang sedang digelar Festival Layang-Layang dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Republik Indonesia (RI). Ribuan warga sekitar maupun dari luar daerah terpakau menikmati keindahan pertunjukan udara itu.
Ketua Panitia Hari Besar Nasional (PHBN) HUT Ke-79 RI Desa Tasikmadu, Susanto menjelaskan, festival kali ini diikuti oleh 153 peserta dengan dua kategori utama yang diperlombakan. Kategori pertama adalah layangan tradisional yang akrab disebut ‘Sowangan’ dan kategori layangan berbentuk naga.
“Setiap layang-layang yang berpartisipasi tidak sekadar hiburan, namun juga cerminan dari kreativitas dan kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun,” kata Susanto, Minggu (15/9/2024).
Tampak sejumlah anak-anak yang memanfaatkan layangan naga sebagai latar swafoto bareng. foto Rochim
Salah satu yang menjadi daya tarik utama dalam festival ini adalah ragam layang-layang yang ditampilkan, mulai layang-layang Sowangan yang klasik hingga bentuk naga raksasa yang tampak gagah mengarungi angkasa.
Layang-layang Sowangan sendiri dalam tradisi Jawa memiliki nilai budaya tersendiri yang melambangkan hubungan antara manusia dengan alam. Selain itu juga menjadi sarana hiburan di pedesaan yang tetap lestari meski zaman terus berubah.
Tidak kalah menonjol, kategori layangan naga menjadi favorit banyak penonton. Layangan ini biasanya berukuran besar dengan bentuk naga yang memanjang dan berwarna mencolok. Setiap gerakan layangan naga di angkasa menciptakan ilusi naga terbang yang meliuk-liuk di antara awan, membuat banyak anak-anak bersorak-sorai.
“Kami sengaja memilih dua kategori ini agar ada variasi dalam festival dan masyarakat bisa menikmati layangan dengan karakteristik yang berbeda,” ujar Susanto.
Antusiasme warga begitu tinggi, bahkan peserta tidak hanya berasal dari Kabupaten Tuban, tetapi juga dari luar daerah. Sehingga menunjukkan bahwa festival ini telah menjadi daya tarik bagi penggemar layangan dan masyarakat pada umumnya.
Festival layang-layang ini juga telah menjadi agenda tahunan di Desa Tasikmadu. Selain untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI juga bertujuan untuk melestarikan budaya bermain layang-layang, yang semakin jarang terlihat di tengah gempuran era digital.
“Warga di sini sangat antusias ini kali pertama ada festival layang-layang. Bagi kami, ini bukan sekadar kompetisi, tapi juga upaya untuk menjaga tradisi sekaligus memberikan hiburan yang menyenangkan bagi semua kalangan,” tambah Susanto.
Suasana penuh keceriaan menunjukkan bahwa festival tradisional ini masih memiliki tempat di hati masyarakat. Bahkan festival ini dianggap sebagai ajang silaturahmi sekaligus ruang untuk menyalurkan hobi dan kreativitas.
“Seru dan menjadi hiburan kita. Jarang-jarang ada festival seperti ini. apalagi kali pertama digelar. Pastinya kami terhibur,” kata salah satu pengunjung, Shoehuddin.
Sebelum Festival ini, beberapa kegiatan juga telah digelar seperti festival gunungan hasil petani Tasikmadu, kirab budaya dan beberapa perhelatan lainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter: Mochamad Abdurrochim
Editor: Darmadi Sasongko