SURABAYA, Tugujatim.id – Pertandingan antara Persebaya vs Arema FC pada Sabtu (23/9/2023) menjadi momen penting bagi Jose Pedro Mahalhaes Valente (Ze) dan Jose Fernando Martins Valente (Fernando).
Ze yang merupakan pemain Persebaya sekaligus anak dari Fernando sukses melibas tim asuhan ayahnya, Arema FC.
Skor yang dimenangkan Persebaya pada Sabtu kemarin 3-1. Lewat gol dari Bruno Moreira di babak pertama menit 27, lalu Dusan Stevanovic di menit 45+5, dan gol penutup Bajol Ijo diciptakan oleh Ze di babak kedua menit 50.
Momen ini cukup menarik perhatian di laga derbi Jatim. Pasalnya, satu gol dari Ze sukses merobohkan tim ayahnya.
Selepas pertandingan, Ze terlihat menghampiri ayahnya. Mereka sedikit mengucapkan kalimat, lantas Ze mengajak Fernando berbalik badan menghadap deretan fotografer di samping lapangan. Momen itu terabadikan lewat jepretan kamera.
Saat konferensi pers, Fernando mengatakan bahwa obrolan dengan anaknya di samping lapangan tersebut hanya sebatas mengucapkan selamat untuk keduanya.
“Dia hanya bilang selamat. Saya juga mengucapkan selamat padanya. Saya harap dia lebih baik dan saya berharap dia bisa mendapat lebih banyak poin pada pertandingan lain. Saya juga melakukan hal yang sama di Arema FC,” kata Fernando, pada Sabtu (23/9/2023)
Pria berpaspor Portugal tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada Persebaya karena sudah mendidik Ze menjadi pemain yang memiliki perkembangan cukup baik, terutama dari segi permainan di lapangan hijau. “Saya berterima kasih kepada Persebaya untuk anak saya. Anak saya bisa menjadi baik, tidak secara personal saja dan dia bisa hidup di Indonesia dengan pengalaman yang indah,” bebernya
Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada para suporter Persebaya yang sudah menyambutnya dan tim dengan baik. Terlebih momen pengawalan bus Arema FC menuju Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
“Itulah kenapa saya harus memberikan terima kasih, sepak bola tidak bisa menjadi perang, tentu saja ini derbi. Sepak bola itu untuk dinikmati dan sebagai contoh diberikan Persebaya ini yang dibutuhkan di sepak bola dunia,” ucapnya.
Ia menegaskan permainan 90 menit di lapangan bukanlah perang. Dan seluruh permainan dihadirkan untuk para fans. “Kita bermain 90 menit untuk fans dan kita harus paham yang terjadi di masa lalu. Selamat untuk Persebaya karna sepak bola itu pesta, bukan perang,” pungkasnya.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti