BANTUL, Tugujatim.id – LSiS UGM dan Leadershub Yogyakarta berkolaborasi dengan Paragon Technology and Innovation dalam event Women’s Space Movement guna mengurangi potensi stunting di Desa Jatimulyo, Dlingo, Bantul, DI Yogyakarta.
Tema pada acara tersebut adalah “Stunning (Stunting to Shining) Fest” yang menggambarkan kondisi anak stunting yang masih bisa berubah dan bertumbuh dengan baik.
Panitia acara Women’s Space Movement sekaligus Ketua Woman Ranger Yogyakarta, Aulia Intan Failasufa menyampaikan bahwa kegiatan itu berlangsung satu hari dan diikuti oleh ibu dan anak yang terindikasi stunting di Desa Jatimulyo sebanyak 47 anak beserta ibu.

Mengingat kondisi anak stunting yang akhir-akhir ini jarang disorot oleh publik dan orang tua yang masih menganggap stunting dengan sebelah mata, untuk itu Woman Ranger Yogyakarta berharap agar rangkaian acara Women’s Space Movement dapat menarik perhatian masyarakat, terutama ibu yang memiliki anak balita di Desa Jatimulyo, Bantul, sehingga mereka mendapatkan informasi dan pencegahan stunting.
Permasalahan tersebut dikemas oleh panitia Woman Ranger Yogyakarta dalam tiga rangkaian acara yaitu, lomba poster stunting (15-25/05/2023), workshop Menu Pencegahan Stunting, cek kesehatan anak, dan lomba Menu Anti Stunting sebagai puncak acara, pada 28 Mei 2023.
Acara tersebut dilangsungkan di Pendopo Kelurahan Jatimulyo, Bantul, yang turut mengundang dosen dan tokoh masyarakat setempat.

Dosen Gizi Universitas Alma Ata Yogyakarta, Pramitha Sari juga diundang menjadi pembicara dalam workshop Menu Pencegahan Stunting.
Selain itu, Ketua Pokja Posyandu Kelurahan Desa Jatimulyo, Lurah Desa Jatimulyo, dan Carik Desa Jatimulya pun memberi sambutan khusus kepada ibu-ibu yang menghadiri rangkaian acara.
Acara pada segmen pertama yaitu cek kesehatan anak, terdiri atas cek tinggi badan dan berat badan untuk mengetahui perkembangan Z-Score, dan pembagian serta penjelasan booklet mengenai menu anti stunting pada ibu dari anak yang terindikasi stunting.

Setelah itu, berlangsung workshop Menu Pencegahan Stunting. Selama workshop berlangsung, Pramitha Sari selaku pembicara mengajak para ibu untuk tidak malu mempunyai anak stunting dan lebih memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya.
“Ibu-Ibu hebat semua, tidak usah pada malu nggih punya anak yang terindikasi stunting, anak-anak stunting itu tidak semata-mata anak yang kurus dan pendek, ada juga anak stunting tapi badannya gemuk. Ibu tidak usah khawatir karena stunting ini masih bisa ditangani dengan pola hidup sehat,” ujar Pramitha menyampaikan materi pada kegiatan itu.
Saat acara berlangsung, para ibu yang mendampingi anaknya terlihat antusias dan memperhatikan setiap segmennya. Terdapat ibu yang menjadi perhatian panitia Woman Ranger Yogyakarta, yakni Purnami.
“Kegiatan ini bagus untuk kami seorang ibu supaya lebih memperhatikan gizi anak kami. Kami bisa mencari tahu bagaimana perkembangan anak kami supaya anak kami menjadi lebih baik,” ujar Purnami.
“Harapan saya Desa Jatimulyo ini tidak ada anak yang stunting. Jujur anak saya ini stunting lahir prematur, untuk sekarang alhamdulillah sudah memenuhi standar dan di atas garis merah Z Score,” imbuhnya.
Acara itu ditutup dengan pembagian doorprize kepada anak beserta ibu, pengumuman pemenang lomba bekal anti stunting, dan penyerahan sertifikat kepada Pramitha selaku pembicara workshop Menu Pencegahan Stunting.(*)