Tugujatim.id – Gelombang pandemi yang baru saja mereda membuat para pemilik kos di Kabupaten Malang harus putar otak untuk menarik penyewa tinggal di kos yang disediakan. Beberapa kos di wilayah tertentu kehilangan penyewa dan menyebabkan kos-kosan hanya diisi satu-dua kepala atau bahkan kosong melompong.
Seperti halnya yang terjadi di Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Para pemilik kos di daerah tersebut mengeluh karena ganasnya Covid-19. Banyak dari kos-kosan mereka belum terisi dan kurangnya sarana informasi untuk memikat calon penghuni kos baru.
Para pemilik kos juga sebatas mengandalkan WhatsApp sebagai media perantara negosiasi dan informasi tentang sarana prasarana kos. Padahal nyatanya, tidak hanya dengan aplikasi WhatsApp, dengan kemajuan teknologi pemasaran atau promosi kos itu bisa dilakukan dengan lebih masif dan menjangkau calon penyewa yang lebih luas.
Misi inilah yang dilakukan oleh kelima mahasiswa UMM lewat Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). Mereka berinovasi memberikan ide dengan pendayagunaan teknologi demi meningkatkan ekonomi pemilik kos, yaitu dengan mendaftarkan bisnis kos-kosan mereka ke Google Bisnis.
Google Bisnis adalah salah satu fitur dari Google yang dapat digunakan untuk mempromosikan bisnis di halaman pencarian web tersebut dengan menampilkan berbagai informasi bisnis kepada calon klien.
Program ini dinisiasi oleh mahasiswa Prodi Teknik Informatika berisikan Ikhwananda sebagai koordinator kelompok, Septia Annindita sebagai bendahara, Gannys Widya sebagai sekretaris, Fadhil Atha sebagai sie dokumentasi, dan Irfan sebagai sie perlengkapan.
Tahap kegiatan ini dimulai dari kelima mahasiswa dari program ini, tersebut mendatangi berbagai indekos di Desa Landungsari dan bermusyawarah dengan pemilik kos. Setelah bersepakat menerima jasa yang ditawarkan, data-data yang dibutuhkan lalu dikumpulkan.
Data-data seperti nama pemilik, nomor telepon, lokasi/alamat indekos, kisaran harga indekos, jumlah kamar, ukuran kamar, fasilitas yang disediakan, dan foto-foto dari indekos tersebut. Google Bisnis yang sudah terintegrasi dengan Google Maps juga memudahkan para calon penghuni kos untuk mendapatkan titik akurat dan mengetahui lokasi kos.
Kegiatan mereka ini berhasil menggaet 13 pemilik indekos untuk program pendaftaran ke Google Business ini. 3 di antaranya telah berhasil terverifikasi oleh Google, sementara 10 lainnya masih menunggu untuk siap terpampang di website tersebut sebab verifikasi dari Google memakan waktu berminggu-minggu.
Dosen Pembimbing Lapangan, Merinda Lestandy, turut memberikan dukungan atas program yang dilakukan kelima mahasiswanya. Menurutnya, program ini dapat berkontribusi untuk membantu pemilik indekos di era endemi ini.
“Kegiatan PMM Gelombang 5 yang dilakukan mahasiswa UMM khususnya Kelompok 31 sangat membantu masyarakat khususnya pemilik kos dan UMKM di sekitar Desa Landungsari di era endemi ini. Karena kita tahu beberapa tahun terakhir pandemi COVID-19 mengakibatkan turunnya omset pemilik kos dan UMKM,” kata dia.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim