MALANG, Tugujatim.id – Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia telah melaksanakan seleksi tahap I Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tahun 2021. Berdasarkan hasil seleksi dari tim juri Pilmapres yang dilaksanakan dari tanggal 13 Juli sampai 26 Juli 2021 lalu tersebut, terdapat 90 mahasiswa, termasuk mahasiswa dari Universitas Islam Malang (Unisma), yakni Muhammad Afnani Alifian.
Pada tahap sebelum desk evaluation ada sekitar 1.300 peserta yang mendaftarkan diri kemudian menyisakan 456 yang dinyatakan lolos verifikasi dan validasi berkas peserta (desk evaluation). Pada tahap I kembali dilakukan berdasarkan Capaian Unggulan (CU), dan penilaian Gagasan Kreatif (GK) atau Produk Inovatif (PI) sehingga hanya menyisakan 90 mahasiswa.
Dani sapaan akrab Muhammad Afnani Alifian merupakan mahasiswa semester 6 jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Sebelum mewakili Unisma ia terlebih dahulu mengikuti seleksi tingkat Universitas yang bersaing dengan setiap perwakilan dari fakultas.

Dani menjelaskan, jika hasil yang didapatkannya ini tidak terlepas dari usaha keras, doa orang tua juga konsistensinya dalam manajemen waktu selama ini.
“Awalnya saya tidak menyangka bisa berjalan sampai pada tahap II ini yaitu pembuatan video gagasan berbahasa Inggris yang harus memilih salah satu pembahasan dari Sustainable Development Goals. Saya sempat insecure melihat prestasi dari kampus lain, tetapi Allah berkata lain,” terang Dani (6/8/2021).
Setelah dinyatakan lolos desk evaluation dan tahap I, Dani kemudian melakukan persiapan matang untuk mencari tema yang sesuai saat menyampaikan narasi SDGs.
“Saya tentunya tidak puas sampai pada tahap I, besar harapan saya sampai pada tahap terakhir yaitu pembuatan produk inovatif yang divisualisasikan dalam bentuk gambar. Tentu bimbingan dari para dosen di Unisma menjadi modal penting dalam menjalani Pilmapres 2021 ini,” imbuh Dani dalam penyampaian.
Ia menyatakan bahwa selain kerja keras, doa orang tua dan dukungan teman-teman di sekelilingnya juga begitu penting.
“Saya sebenarnya tidak punya formula khusus untuk menjadi mahasiswa berprestasi yang bahkan bisa dikatakan naik tingkat sekarang, dari yang hanya tingkat Unisma sudah masuk di 10 besar LLDIKTI Wilayah VII yang artinya Jawa Timur. Hanya satu hal, doa dari orang tua, dan orang yang peduli dengan saya itu jadi modal utama di samping usaha keras, dan semangat kuat,” terang Dani menyampaikan rasa bahagianya. (*)